Rabu, 11 April 2018

Kisah Inspiratif Pelukis Bipolar Atasi Depresi dengan Melukis

Lukisan yang dibuat Anggit ternyata bukan hasil ilmu yang dipelajari saat dirinya masih kuliah. Selama kuliah di FS ITB, mahasiswa tidak diajarkan teknik atau cara menggambar secara konkret. Anggit mendalami sendiri gaya melukisnya. Jenis lukisan paradepola pun ia kembangkan.

"Enggak tahu deh, kalau di akademi lain diajarkan cara menggambar. Kalau di akademi aku ya teori aliran aja. Soal teknik dikembangkan sendiri. Lukisan aku juga bukan proses belajar dari dosen. Awalnya, gambar sketsa iseng dan fun aku aja. Jadilah paradepola, artinya pola yang berparade," Anggit menjelaskan sambil menunjukkan lukisannya.

Paradepola juga berarti gambar pola yang saling disusun. Ketika mulai menggambar paradepola, Anggit mengatakan, gambar tersebut berbeda dari gambar yang ia buat untuk tugas kuliah. Artinya, tugas gambar yang ia serahkan ke dosen berbeda, bukan gambar paradepola. Namun, saat tingkat kelima kuliah, ia memberanikan diri memberikan gambar paradepola untuk dinilai dosen.

"Nah, pas tingkat kelima kuliah, aku kasih sketsa paradepola ke dosen. Dosen aku langsung bilang, 'Kenapa enggak bikin kayak gini aja dari dulu (untuk penilaian)?' Sejak itu, aku kembangin. Entah kenapa aku nyaman melukis paradepola," jawab Anggit sambil tertawa.

Keaktifan Anggit melukis ternyata sudah tertanam sejak kecil. Bakat menggambar tersebut sudah diamati sang ibu.

"Kalau mulai aktif menggambar sejak kecil. Waktu itu pas aku TK atau  SD. Karena ngeliat aku suka gambar, ibu pernah komentar, 'Git, kamu nanti kuliah di FS ITB aja. Aku balas, "Lho, emangnya FS ada di ITB juga?' Eh, enggak tahunya terwujud. Aku memang suka gambar dari kecil," tambah Anggit, anak ketiga dari tiga bersaudara.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search