BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Di mana pun berada, puasa Ramadhan tetap harus kita kerjakan.
Meskipun tinggal jauh dari keluarga, bahkan di luar negeri sekalipun.
Berpuasa di negeri orang tentu tidak sama seperti di negeri sendiri.
Mulai perbedaan durasi waktu hingga cuacanya, begitupula budaya dan nuansanya tak seperti di tanah air.
Baca: Hadir di Kalsel! The Galeria Mall dengan Konsep Mal Megah di Sini Lokasinya
Baca: Dewi Perssik Menangis di Pelukan Angga Wijaya Dipertemukan di Brownis, Perempuan Maunya Dipeluk
Seperti halnya pengalaman Ayu Febriani, mahasiswi semester 1, diploma 3 di Nanjing, Jiangsu, China.
Ini adalah puasa pertamanya di luar negeri yang notabene umat muslimnya termasuk minoritas.
"Saya dan teman-teman muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan sekitar 16 jam sehari," ujar alumnus SMKN 4 Banjarmasin ini.
Waktu imsak di Nanjing sekitar pukul 3.30 pagi, waktu iftar (berbuka) sekitar pukul 19.10 malam.

"Kami terkadang sahur bersama. Sedangkan buka puasa, karena kami semester 1 ada juga kelas malam mulai pukul 6 sore sampai 8 malam, maka bila kuliah kami buka puasa di kelas. Kadang hanya minum membatalkan puasa, setelah kuliah baru makan di asrama," ceritanya.
Ya, berbeda dengan di tanah air yang banyak sekolah libur saat Ramadhan, di sana ia rutin kuliah masuk pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar