
Cerita tentang Radja Nainggolan merupakan keturunan Batak-Belgia sudah bukan rahasia lagi bagi publik, begitu juga dengan kisah tentang ayahnya yang meninggalkannya dan ibunya dalam kondisi sulit di Antwerp ketika ia masih kecil. Namun baru-baru ini, Nainggolan menawarkan cerita baru tentang bagaimana ia pernah pergi ke Indonesia untuk kembali menjalin hubungan dengan ayahnya, dan berakhir dengan pengalaman buruk.
Stasiun televisi Belgia, VTM, pada Selasa (5/6) lalu mengeluarkan video cuplikan wawancara mereka dengan Radja Nainggolan, di mana bintang lapangan tengah Roma ini bercerita tentang pengalaman bertemu dengan ayahnya tersebut.
"Saya pergi ke Indonesia empat tahun yang lalu," katanya seperti dikutip Football Italia. "Saya ingin memberikannya kesempatan lagi, saya ingin memaafkannya, tetapi ia tidak mengacuhkan saya dan meminta uang pada saya."
Nainggolan, yang telah memutuskan untuk pensiun dari tim nasional Belgia setelah tidak dipanggil oleh Roberto Martinez untuk Piala Dunia 2018, kemudian menceritakan bagaimana masa kecilnya yang sulit dulu.
"Ada tiga orang yang tinggal di rumah saya dulu. Ayah saya meninggalkan kami dan ibu saya harus membayar semua hutang-hutangnya," kisahnya.
"Ia mendapatkan €1.300 setelah bekerja selama 10 jam sehari. Kami biasa makan makanan yang sama bahkan hingga tiga kali seminggu dan kami bisa sebulan tanpa listrik."
"Saya tidak bisa tidak pergi ke Italia. Saya ingin pulang setelah enam bulan, tetapi adik saya meyakinkan saya untuk bertahan. [Ketika itu] saya mendapatkan €1.400 per bulan di Pescara dan bisa mengirimkan €500 untuk ibu."
Perjuangan Nainggolan untuk tetap bertahan di Italia pun terbayar dengan pelan-pelan ia membuktikan kelasnya, hingga kini bisa bermain untuk AS Roma dengan gaji yang jauh lebih tinggi daripada yang ia dapatkan di Pescara dulu dan menjadi salah satu gelandang terbaik di Serie A Italia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar