"Isteri saya ngeluh pusing, kecapekan tadi berangkat dari pukul 00.00 WITA kena macet. Barusan bisa masuk ke loket malah pingsan. Tadi dia sempat nunggu di Kantor Polisi (Polsek Kawasan Laut Gilimanuk) dan saya antre menuntun motor di belakang," kata Triwanto (43) kepada detikcom pukul 16.00 WITA di Pos BPJS Kesehatan di area Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Minggu (3/7/2016).
![]() |
Pasangan suami dan isteri itu mengaku berangkat dari rumahnya di kawasan Renon, Sanur sejak tengah malam. Triwanto mengatakan kemacetan dialaminya mulai dari kawasan Puputan.
"Pukul 05.00 WITA baru sampai di Taman Nasional Bali Barat. Habis itu macet sampai dengan pintu masuk pelabuhan Gilimanuk dan baru pukul 13.00 WITA mulai antre tiket," terang pria asal Wonogiri ini.
Lamanya perjalanan ini membuat isterinya Nayuti kelelahan dan dehidrasi. Anak perempuannya, Esmi Anjani, yang belum genap satu tahun pun terus menangis karena kegerahan.
"Enggak tahu tadi tiba-tiba pingsan. Begitu loket masuk langsung pingsan, kepanasan mbak anak juga dari tadi rewel," ujar Nayuti usai diperiksa.
![]() |
Keduanya mengaku ingin menghabiskan momen lebaran bersama keluarga di rumah asal Nayuti di Jember. Triwanto mengaku kerap mudik menggunakan sepeda motor lantaran dia menganggap kendaraan itu lebih praktis.
"Biasa mudik naik motor paling 9-10 jam sampai. Kalau naik bus malah macet dan panas. Dua hari yang lalu kakak pulang naik bus dari Tabanan sekitar pukul 15.00 WITA dan pukul 23.00 WITA baru naik kapal (menyebrang)," kata bapak dua anak ini.
Nayuti mengaku tidak menyangka jika antrean kendaraan untuk masuk ke pelabuhan bisa sepanjang ini atau sekitar 10 Km. Namun rasa rindunya tak memupuskan semangatnya untuk bertemu dengan keluarga.
"Saya nggak nyangka sepanjang ini, tahun lalu kan saya di Jakarta jadi nggak bisa memprediksi macet. Perkiraan kami 10 hari di Jember. Pengen ketemu keluarga dan pengen ketemu anak pertama saya yang tinggal sama neneknya. Apalagi semua saudara kumpul di sana," kata Nayuti lesu.
Sementara itu dokter jaga di Pos BPJS Kesehatan, dr I Gede Hendra Wijaya, menyebut sebelum Nayuti ada tiga orang yang beristirahat di poskes. Lamanya antrean dan terik matahari yang menyengat membuat mereka lemas dan mengeluh pusing.
"Rata-rata ibu-ibu, keluhannya pusing-pusing dan mual. Mungkin karena kelelahan dan kepanasan, apalagi mereka yang mengantre sejak semalam belum makan," kata Hendra.
Bahkan diantara ibu-ibu itu ada pula bayi berusia 9 bulan yang harus dirujuk ke Puskesmas karena mengalami kejang. Hendra menyebut kondisi anak itu sudah baik dan sudah melanjutkan perjalanan.
"Bayi tadi sempat kejang dan kita rujuk ke Puskesmas II Melaya yang terdekat. Sekarang sudah berangkat melanjutkan perjalanan," terangnya.
(ams/miq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar