JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Lebaran tahun ini sangat memprihatinkan bagi Suparjo. Untungnya Ia tak lagi menanggung beban ekonomi bagi keluarga, hanya menghidupi dirinya sendiri.
Istrinya sudah almarhum beberapa tahun silam. Sedangkan kedua anaknya seorang putra sudah berkeluarga, saat ini tinggal di Bogor. anak kedua perempuan dan sudah berkeluarga dan tinggal di Bandung.
Kini Suparjo hanya tinggal seorang diri, yang mengontrak di Rawakalong, Bekasi Utara.
Menurut Suparjo, Lebaran tahun-tahun sebelumnya selama 10 hari dia dapat mengumpulkan uang sekitar satu jutaan dari hasil kerja jasa menawarkan calon penumpang untuk PO Bineka jurusan Pulogadung ke Purwokerto.
Dari jasa itu, Parjo demikian dia disapa, tahun ini dirinya paling banyak atau mujur-mujurnya mendapat Rp40.000-75.000/hari.
"Ya, itu sudah bersih. Buat ongkos naik angkot dari Rawakalong –Pulogadung Rp10.000 PP, Rp10.000 buat nabung bayar kos setiap bulan, sisanya buat makan,rokok dan ngopi. Inilah hidup, dan harus disyukuri," kisah Suparjo sembari menyulut sebatang rokok.
Pagi itu, Minggu (3/7/2016). Mengenakan hem putih bergaris biru, ayah dari dua anak itu mengerutkan kening, gurat wajahnya masih terlihat ceria.
Kepalanya ditutup topi berwarna biru, dia pun ikut bergabung dengan Netralnews.com yang sedang berbincang-bincang dengan salah seorang penumpang yang hendak mudik ke Jawa Tengah.
Di tepi panggung berkarpet merah, Netralnews.com sedangh asik berbincang depan posko keamanan terminal Pulogadung. Suparjo menggeleng-gelengkan kepala ketika Netralnews.com mencoba menyapanya untuk lesehan.
"Pie pak de?," sapa Netralnews.
"Ahk, parah, tenan iki, bung. awak ku dewwe durung kecekel duit. Biasane jam-jam saiki wis cekal duit, mangan, rokok karo ngpi, tapi kok ora ene yo," (wah, parah betul ini, bung.Biasanya jam segini saya sudah pegang uang buat makan, ngopi dan beli rokok. Tapi sudah jam segini belum juga pegang uang,ya-red), " ujarnya dengan bahasa Jawa yang medok.
Menurut Suparjo, dua tahun terakhir ini Lebaran sangat memprihatinkan. Banyak yang naik kareta Api, juga Bus dari Perusahaan seperti PT Sido Muncul, juga Partai Politik yang katanya masih kasihan dengan masyarakat kecil.
Dampaknya, kata Parjo, penumpang Bus di berbagai terminal bus kesepian penumpang mudik.
"Tapi yang paling banyak pemudik menggunakan sepeda motor. Mereka menganggap lebih irit alias bebas menentu jam keberangkatan mereka," ujar Parjo berkisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar