Senin, 05 September 2016

Kisah Calhaj Sulsel di Filipina, Makan Seadanya, Tidur di Gereja dan Penjara

POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Menginjakkan kaki di tanah suci Makkah untuk berhaji adalah impian seluruh umat muslim di dunia.

Hanya saja saat ini di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan, selain biaya tinggi, daftar tunggu haji yang sangat panjang juga menjadi momok.

Kondisi itu pun dimanfaatkan oknum travel haji ilegal untuk meraup untung dengan memberi iming-iming masyarakat berhaji tanpa menunggu lama.

Akibatnya seperti dialami 177 jemaah calon haji (JCH) asal Indonesia  yang terpaksa ditahan selama sebulan di Filipina karena membawa dokumen palsu. Sebanyak 101 orang diantaranya berasal dari Sulawesi Selatan. Impian berhaji pun harus kandas di tengah jalan.

Agusnadi, salah seorang JCH asal Sulsel yang berhasil dipulangkan Minggu (4/9/2016) kemarin mengungkapkan, dirinya tidak menaruh curiga dengan travel tempatnya mendaftar. Apalagi, ia mendapat rekomendasi dari mulut ke mulut.

"Saya berangkat ke Filipina tanggal 21 bulan lima (Mei). Saya tidak tahu kalau lewat Filipina karena mereka bilangnya cuma administrasi,"ujar Agusnadi kepada pojoksulsel.com
sesaat setelah tiba di Makassar, Minggu (4/9/2016).

Saat tiba di Filipina dan diperiksa pihak imigrasi setempat dirinya baru sadar jika  ada yang tidak beres. Tak lama kemudian, ia bersama rekan JCH lain diamankan.

"Saya bersama 14 teman di tempatkan di Gereja. Sisanya di dalam sel penjara," kenang Agusnadi. Ia mengaku, selama berada di gereja itu, Agusnadi dan rekan-rekannya mendapat perlakuan baik.

Lain lagi cerita Sessu Boda Widdi. Dengan mata sembab dan berlinang air mata, JCH asal Kota Parepare ini bercerita, selama di Filipina ia harus merasakan tidur berdesakan selama empat hari di sel sebelum dipindahkan ke Gereja. Selain itu, ia diberi makan seadanya.

Sessu menuturkan, selama empat tahun dirinya mengumpulkan uang agar bisa berhaji.

"Saya bayar Rp120 juta untuk daftar haji, saya tidak tahu apa-apa. Cuma disuruh sidik cari sama foto,"terang Sessu.

Sessu berujar, tidak ada kecurigaan sama sekali kepada travel tersebut. Di kepala Sessu murni karena ingin beribadah.

Sayangnya, baik Agusnadi maupun Sessu tidak mengingat persis nama travel tempat mereka mendaftar. Keduanya pun merasa bersyukur sudah bisa pulang ke daerah asal
mereka.

(dian mega/pojoksulsel)



Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search