Sabtu, 22 Oktober 2016

Kisah Adik Bungsu Polisi Jadi Teroris

Petugas memasang garis polisi di depan rumah orangtua SA, pelaku penusukan tiga anggota polisi, di Kelurahan Sepatan, Tangerang, Kamis (20/10). Sebelumnya SA menyerang Pospol Cikokol dan melukai tiga anggota polisi (Liputan6.com/Stringer)

Saat merantau di Tangerang, Sultan mengaku tinggal bersama kakaknya. Sang kakak merupakan anggota Polres Metro Tangerang.

Hal tersebut diungkapkan Sultan sebelum meninggal dunia pada sebuah video yang diterima Liputan6.com, saat diinterogasi polisi. Kombes Awi Setiyono, membenarkan pengakuan Sultan tersebut.

Sultan adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bertugas di Reserse Narkoba Polres Metro Tangerang dan kakak keduanya berdinas di Satuan Lalu Lintas Polres Metro Tangerang.

"Iya benar dia anak bungsu, dua kakaknya anggota polisi," ujar Awi.

Namun, dia menambahkan, sudah beberapa lama ini Sultan tak lagi tinggal bersama kedua orang kakaknya.

"SA kini tinggal sendiri di Lebak Wangi RT/RW 03/04 Kelurahan Sepatan, Tangerang," ujar Awi.

Saat bersama kakaknya, tetangga sering melihat Sultan  berlatih bela diri.

Sebenarnya, keluarga sudah mencium gelagat mencurigakan Sultan sebelum menyerang polisi. Bahkan, keluarga pernah melaporkan Sultan ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dua bulan lalu.

"Jadi kakaknya yang polisi ini sudah pernah berupaya untuk melaporkan perilaku menyimpang adiknya ke BNPT," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar.

Sang kakak pun terus berupaya menyadarkan adiknya agar tak terjerumus dalam kelompok radikal. Bahkan, kakaknya sempat menjemput Sultan dari pesantren pada Oktober 2015. Kakaknya juga pernah memeriksa Sultan di salah satu polsek terdekat dari pesantren itu.

"Ini upaya yang dilakukan kakaknya. Termasuk kakaknya juga memberikan beberapa materi laporan untuk menyadarkan adiknya. Ini upaya keluarga untuk menyadarkan Sultan termasuk melaporkan ke BNPT," Boy membeberkan.

Sultan suka menyendiri. Dalam kesendiriannya itu dia suka sekali berselancar di dunia maya dan mencari-cari sesuatu. Namun, kakaknya tak bisa menegaskan apakah itu berkaitan dengan aksi teroris.

"Adiknya senang mem-browsing dan mencari tahu. (Tapi soal mencari info teroris) Belum, belum sampai ke sana," tandas Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul.

Seorang pemuda menyerang tiga anggota polisi di kawasan Cikokol.

Pemuda berusia 22 tahun itu merupakan lulusan informatika salah satu lembaga perguruan tinggi di Cikokol, Tangerang, pada 2015.

Sebelum kuliah, Sultan rupanya pernah mendaftarkan diri untuk masuk pendidikan Polri setingkat Bintara. Namun gagal pada tes kesehatan.

Perkenalannya dengan ideologi garis keras dimulai sejak tahun 2013, berbarengan dengan kuliah, dia mengikuti kelompok pengajian di daerah Benteng Betawi, Tangerang. Dari situlah sikap Sultan perlahan mulai berubah. Dia sering menyendiri dan tertutup dengan keluarga.

Akhir 2015, pihak keluarga dan juga dua orang kakaknya pernah mendatangi sebuah pondok pesantren Al Anshorullah pimpinan almarhum Fauzan Al Anshori di Ciamis. Saat itu juga Sultan dikabarkan jarang masuk kerja di sebuah perusahaan percetakan di bilangan Curug, Tangerang.

Almarhum Fauzan dikenal dengan dakwah-dakwah Daulah Islamiyah. Januari 2015 lalu kepolisian dan pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Tengah, menolak acara dakwah yang menghadirkan Fauzan.

Almarhum juga tercatat pernah bergabung dengan Abu Bakar Baasyir dan pecah kongsi dari pergerakan tersebut.

Adapun niat keluarga Sultan mendatangi pondok pesantren di Ciamis adalah untuk menjemput Sultan. Keluarga juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat dalam upaya penjemputan paksa. Saat itu Sultan berupaya kabur. Namun usahanya gagal karena dikejar sang ayah dan dibawa pulang ke Tangerang.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan membenarkan bahwa Sultan pernah berada di Ciamis. "Dia dijemput paksa keluarga," kata dia.

Sultan lalu memilih keluar dari pekerjaannya pada Jumat, 14 Oktober 2016. Gelagatnya mulai mencurigakan. Dia selalu keluar pagi hari tanpa menyebut kemana dia akan pergi dan pulang sore hari.

2 dari 3 halaman


Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search