TRIBUN-MEDAN.com - Peristiwa kapal tenggelam di Perairan Nongsa, Batam, Rabu (2/11/2016), yang membawa puluhan TKI menyisakan cerita pilu.
M Halil, satu dari beberapa korban selamat, tak akan pernah melupakan peristiwa nahas tersebut seumur hidupnya.
Upaya Halil menolong istrinya gagal. Bahkan istrinya menghembuskan napas terakhir saat berada dalam genggaman tangannya.
"Istri saya di sebelah kanan. Dia saya pegang macam ini, tapi karena tak bisa berenang apa boleh buat. Saya tetap pegang sampai habis nafas mereka, laut dalam kan,'' kata Halil.
Halil pun akhirnya berusaha tetap bertahan dengan ikat pinggang yang ia gunakan sebagai pelampung.
Ia bukan hanya kehilangan sang istri yang tengah hamil. Istri abang ipar dan keponakannya juga tewas dalam peristiwa nahas tersebut.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar