Batik tulis hand made warga setempat juga tak kalau cantik dan eksotis jika diadu dengan produk daerah lain. Pusat kerajinan batik bisa ditengok di Gang VIII B Putat Jaya, Kecamatan Sawahan. Traveler juga bisa foto selfie karena di kampung itu sudah dihiasi mural yang bertema batik.
![]() |
"Batik tulis made in Dolly tak kalah dengan yang lain rek, buktikan sendiri," kata Camat Sawahan M Yunus saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (10/12/2016).
Kampung Batik di eks lokalisasi Doly dan Jarak ini bersanding dengan kampung berkarakter lainnya. Ada Kampung Orumy (sentra minuman olahan rumput laut) dan Kampung SamiJali (Sentra keripik singkong Samiler Jarak Dolli) yang sekarang juga telah menjadi jujugan wisata.
Di Kampung Batik, telah berdiri Kelompok Usaha Batik Jalak Arum. Batik karya warga lokal yang telah dilatih setelah lokalisasi ditutup ini makin berkembang. Bahkan Camat Yunus rela keliling menjadi marketing batik tulis yang hargaya mulai Rp 200 Ribu hingga Rp 2 Juta itu.
![]() |
"Kalau nggak kita, siapa lagi. Semua transaksi kepada warga langsung. Saya hanya bantu mempromosikan dan jualkan. Biar warga senang jika ada pembeli," katanya.
Batik tulis dari Dolly ini nampaknya membuat Wali Kota Tri Rismaharini menyukainya. Ia bahkan tak menyangka jika batik tulis yang diberikan pada saat ulang tahun ke 55 kepada dirinya berasal dari produksi warga Dolly.
"Apike rek, tenan iki buatan warga sana (eks Dolly)," kata Risma saat menerima batik tulis yang diberikan warga melalui Camat Yunus.
![]() |
Setelah diberikan penjelasan oleh Camat Yunus, Risma langsung meminta Kabag Umum Pemkot Surabaya Wiwik Widiyati untuk segera menjahitkan menjadi baju yang akan dipakai saat menerima salah satu penghargaan.
"Warga Putat Jaya memang kreatif dan cerdas. Diberi pelatihan sebentar sudah bisa menghasilkan batik tulis yang luar biasa," kata Risma memuji.
Camat Yunus yang sekarang kerap mengenakan kemeja batik tulis buatan warganya ini meminta kepada masyarakat Kota Surabaya untuk belanja produk-produk yang ditelorkan warga eks lokalisasi yang kualitasnya bisa diadu dengan yang lain.
"Kalau ada batik tulis buatan warga Surabaya mosok kita beli di daerah lain," kata camat yang asli Bangkalan, Madura itu.
(ze/ugik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar