Senin, 12 Desember 2016

Kisah Aa Gym jatuh bangun dirikan Daarut Tauhiid

Reporter : Andrian Salam Wiyono | Senin, 12 Desember 2016 14:30

Merdeka.com - KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym berkisah jatuh bangunnya mendirikan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT). Menurutnya, tidak mudah mendirikan yayasan tersebut hingga bisa melebar ke arah bisnis.

Liburan natal Pergi.com bagi2 diskon Rp 100,000"Berawal dari hanya mengontrak pada tahun 1990, tapi kini besar tentu ada perjuangannya," ungkapnya di hadapan puluhan ribu massa yang menyemut di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12).

Dia menjelaskan bagaimana perjalanan awal mengenal Islam. Sebagai pria yang hobi berbisnis, Aa Gym mengaku mengenal Islam gara-gara adiknya yang berkebutuhan khusus.

"Adik saya berkata begini, sehebat apapun prestasi yang diraih Aa, enggak akan mulia sebelum mengenal dan meniru akhlaq rasul," terangnya. Aa Gym perlahan mengembangkan usahanya.

Aa pun tidak mau berbisnis jika tidak bermaksud mengenal Allah lebih dekat. Sebab dirinya ingin berbisnis yang juga bisa menjadi bekalnya di akhirat. "Itulah yang membuka hati saya. Setelah itu saya berkeliling ke sana-ke sini, keliling (belajar di pesantren) dan takdirnya seperti ini," tutur pengasuh ponpes DT tersebut.

Mengapa sampai bisa sebesar ini? Aa Gym mengaku bahwa DT didirikan berkat dorongan adiknya yang memang memiliki kebutuhan khusus. Sehingga kini DT yang sudah sangat besar selalu mengalokasikan keuntungan yang didapat DT dari berbagai prospek bisnisnya sebanyak 10 persen.

Dalam kegiatan 1212, Aa juga melibatkan ratusan penyandang disabilitas. Hadir dalam kegiatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, ulama Syekh Ali Jaber, serta para tamu lainnya.

Baca juga:
Aa Gym: Pemimpin tidak perlu kerja kalau tanpa akhlak
Aa Gym ajak santri Daarut Tauhid pungut sampah usai aksi di Monas
Suara perdamaian umat beragama Jabar dalam perbedaan
Aa Gym kerahkan 10.000 santri ikut aksi doa 2 Desember di Monas

[did]

Rekomendasi Pilihan

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search