Jumat, 16 Desember 2016

Kisah Air Mata Ibu Istiqomah

TIMESINDONESIA, GUNUNGKIDUL – Selasa (06/12) lalu, tim Program PPPA Daarul Quran kembali melakukan aksi Mobile Quran (MOQU). Kali ini kami menyambangi Dusun Tembesi, Desa Ponjong, satu kampung pelosok di Gunungkidul.

Kampung ini terletak di sebelah barat Kecamatan Tepus. Surganya para penikmat pantai, yang berlokasi tepat di sebelah utara Kecamatan Semanu. Perjalanan menuju tempat ini membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Kota Yogyakarta.

Hijau dan rindangnya pepohonan, sejuk dan embun yang masih menyebar menjadi teman perjalanan kali ini. Hingga, perlahan-lahan menjadi hujan yang cukup deras. Tak diduga, saat diperjalanan seorang relawan kemanusiaan mendatangi kami. Ia salah satu anggota tim dan pendamping kali ini, ia disapa akrab Pak Indo.

Dengan arahannya, kami dibawa ke sebuah rumah yang terletak persis di ujung jalan Ponjong. Awalnya, rumah itu terlihat seperti sebuah masjid karena di pelatarannya terdapat gelaran beberapa sajadah.

Rumah yang dikira masjid itu masih sangat sepi. Hanya ada tiga orang perempuan remaja menyambut kami dan seorang ibu-ibu paruh baya. Tim Moqu dipersilahkan masuk, sambil menunggu waktu Ashar tiba.

Masuklah kami ke sebuah ruangan dengan pintu masuk utama. Di sebuah ruang tamu yang sempit dengan sebuah TV LED yang tak menyala. Kami duduk di samping bangku panjang. Tak ada sofa, kursi, atau perabotan lainnya. Hanya selembar karpet beludru warna krem menjadi alas duduk kami.

Sebuah meja panjang bertaplak hijau telur dengan renda-renda sulam pita menghiasinya. Di atas TV, terlihat sebuah plang yang menempal di dinding dan bertuliskan "Panti Asuhan Rumah Sejahtera".

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search