Jumat, 16 Desember 2016

Kisah Kehidupan Keluarga Gerobak. Meski Susah, Anak-anak Tetap Harus Sekolah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Hidup dengan segala kekurangan, tak membuat Endang dan Siti patah semangat untuk masa depan ketiga anak-anaknya. Bahkan, Endang bertekad agar ketiga anaknya harus sekolah.

Anak pertama Endang bernama Auli Apriana berusia enam tahun, yang tahun depan akan didaftarkan Endang untuk sekolah. Mengenai biaya sekolah, Endang bertekad akan mengumpulkan plastik sebanyak mungkin agar anaknya tetap bisa sekolah.

Anak keduanya bernama Muhammad Abdu Rahman berusia 4,5 tahun dan anak ketiganya bernama Fatimah Azhara berusia tiga tahun. "Anak-anak harus sekolah. Anak saya yang pertama mungkin saya daftarkan sekolah SD di kawasan Talang Kelapa AAL. Memang untuk seragam sekolahnya, saya sedang usahakan untuk mencari rejeki lebih banyak lagi," ujarnya.

Dalam mencari nafkah keluargnya, Endang dan keluargnya pun menempuh jalan dengan puluhan kilometer mengeliling wilayah Kota Palembang. Dimulai dari dari kawasan Alang-alang Lebar, melintasi sepanjang Jalan Demang Lebar Daun, lalu menelusuri Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R Sukamto, hingga Jalan Jendral Sudirman menuju Kertapati dan kembali memutar ke kawasan Musi II.

"Siang-malam jalan terus cari plastik dan yang penting halal. Saya tidak pernah masuk ke pemukiman warga, takutnya ada yang risih. Jadi hanya di pinggiran jalan-jalan besar saja. Alhamdulillah sehari bisa dapat Rp10 sampai Rp30 ribu dari hasil jualan plastik," ujarnya.

gerobak 8

Meskipun hidup mengiringi kedua orangtuanya keliling wilayah Palembang sebagai manusia gerobak, ketiga anak Endang dan Siti tak pernah merasa lelah. Disaat sela-sela beristirahat, mereka bertiga pun menyempatkan waktu untuk bermain bersama-sama.

Bahkan saat melihat tong sampah di pinggir jalan, Auli dan Rahman, dengan cepat memeriksa tong sampah dan mengambil botol plastik yang didapatnya. "Ayah..ini dapat," teriak Rahman, anak kedua Endang sembari menunjukan botol plastik air mineral yang didapatnya di salah satu tong sampah.

Endang dan Siti memang sangat sayang kepada ketiga anaknya. Sebagai orangtua, keduanya tidak ingin masa depan ketiga anaknya sama seperti mereka. "Memang saya selalau cemas dan khawatir, kalau anak-anak lari-lari di jalan. Kalau malam hari, anak-anak harus tidur di dalam gerobak biar aman. Kami pernah kemalingan saat tidur di simpang DPRD. Waktu itu ada orang yang mencuri tas kami dan uang saya hilang. Tidak apa-apa kalau tas hilang, yang penting anak saya aman," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search