TRIBUNJATENG.COM, MEXICO CITY -- Masa lalu yang kelam bukan alasan bagi seseorang untuk menutup diri dari dunia.
Bahkan, bagi Karla Jacinto (24), pengalaman buruknya pada masa lalu menjadi pemicu bagi dia untuk berbuat sesuatu bagi orang lain pada masa kini.
Pengalaman masa lalu Karla sangat buruk. Saat terjebak dalam jaringan perdagangan manusia, Karla diperkosa 30 kali sehari selama empat tahun.
Tahun lalu, saat diwawancarai CNN, Karla memperkirakan secara total dia sudah diperkosa sebanyak 43.200 kali saat berusia 12 hingga 16 tahun.
Setelah terbebas dari nasib buruknya, Karla kini dikenal sebagai aktivis anti-perbudakan seks dan perdagangan manusia.
Dia berkeliling dunia memberikan advokasi dan berbagai pengalaman dengan para korban perbudakan seks.
Pada Juli lalu, Karla bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan dan menceritakan kisah pilunya itu.
Tujuan Karla berkeliling dunia hanya satu, yaitu meningkatkan pemahaman warga dunia agar tak ada lagi anak-anak yang mengalami nasib seperti dirinya.
"Saya tak bisa membayangkan bahwa seorang gadis yang dulu berdiri di sebuah sudut mengenakan sepatu hak tinggi dan menganggap dirinya pelacur, kini bisa menjadi seseorang yang kuat," ujar Karla pada program "Freedom Project" yang ditayangkan CNN.
"Kini banyak orang yang mendengarkan kisah saya," tambah Karla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar