Minggu, 18 Desember 2016

Kisah Unik Sebuah Pulau Terpencil, Dihuni Hanya 30 Orang

mitchell

SURATKABAR.ID. Kepulauan Shetland merupakan kepulauan terpencil di Inggris yang masih memiliki penduduk sebanyak 30 orang terletak di 32 km sebelah barat. Lokasi dari kepulauan ini lebih dekat dengan Norwegia daripada Edinburgh, ibu kota dari Skotlandia.

Seorang fotografer bernama Getty Jeff J Mitchell merasa tertarik untuk mengunjungi pulau ini.

"Sangat sulit untuk pergi ke sana saat cuaca tertentu," katanya dilansir dari BBC.com.

Cuaca yang tidak bisa ditebak mengharuskan para pengunjung untuk membawa makanan serta logistiK sebelum berencana untuk mengunjungi pulau ini.

"Anda bisa terjebak di sana. Anda harus membawa makanan Anda sendiri karena tidak ada hostel untuk menginap." tambah Mitchell.

Lokasi yang terbuka dan berhadapan dengan laut lepas membuat pulau ini memiliki angin yang ekstrem yang seolah-olah dapat menghempaskan tubuh.

 "Lokasinya sangat terbuka, angin membangunkan saya di malam hari. Saya merasa angin itu akan meluluhlantahkan tempat saya." Ujar Mitchell.

Luas dari pulau ini hanya delapan kilometer persegi, namun sudah dihuni sejak 5.000 tahun lalu. Di abad ke 19, pulau ini diduduki oleh Norwegia dan mewarisi bahasa kuno Norn, kemudian pada abad ke 15-19 dikuasai oleh orang Skotlandia.

Hari ini, pulau tersebut resmi dimiliki secara privat oleh keluarga Holbourn. Jumlah populasi penduduk di Pulau ini berubah-ubah dan memiliki satu anak kecil yang belajar di sekolah milik sendiri.

Mitchell juga menjelaskan agar dapat bertahan hidup di pulau ini, harus memiliki ikatan sebelumnya dengan pulau ini.

"Banyak penghuni memiliki hubungan dengan pulau ini," kata Mitchell.

"Saya pikir untuk bertahan hidup di tempat seperti ini, Anda harus memiliki ikatan dengan pulau ini." Lanjut Mitchell.

Pulau Fuola memiliki alam yang masih begitu liar dengan lokasi yang terisolasi dan memiliki penduduk lokal.

Kini, pulau Fuola sudah mulai dapat diakses oleh pulau lain. Pulau tersebut memiliki penerbangan yang beroperasi empat kali dalam seminggu.

"Tidak ada kemacetan, tidak ada kebisingan, tidak ada polusi suara. Ponsel Anda tidak bekerja," kata Mitchell. "Saya menyukainya." Bahkan kotak telepon yang ada di sini tidak berfungsi – walau ada satu telepon umum di bandara dan warga memiliki jaringan telepon rumah sendiri-sendiri.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para penduduk lokal harus berbelanja dengan menggunakan pesawat atau dengan menggunakan perahu layar.

Stuart Taylor, seorang warga yang sudah menetap di Pulau tersebut selama 30 tahun sejak berumur 10 tahun menyebutkan bahwa hanya ada satu pengunjung yang hanya mampu bertahan satu hari di pulau tersebut.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search