Merdeka.com - Kisah bahagia ini datang dari seorang penyandang disabilitas tuna rungu wicara, Reni (23) yang tidak bisa membendung rasa bahagianya ketika menikah dengan pria idamannya. Meski dengan keterbasannya, pernikahannya tetap berlangsung khidmat.
Pergi.com - Promo Rp 200.000 untuk lanjutin liburan seru-muReni menikah dengan Nasrudin (40) di Kantor Urusan Agama Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Reni (23) merupakan penyandang disabilitas tuna rungu wicara mantan binaan Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih milik Dinas Sosial DKI Jakarta. Sedangkan Nasrudin alumni Panti Sosial Bina Romo Wicara Melati milik Kementerian Sosial.
Mereka dipertemukan saat sama-sama berada di PSBRW Melati. Karena Reni sudah remaja dan bisa mandiri akhirnya dirujuk ke PSBRW. Di sana dia bertemu dengan Nasrudin yang sudah menjadi tenaga honorer di panti tersebut.
Penyandang disabilitas temukan jodohnya di panti sosial 2017 merdeka.com/Yayu Agustini RahayuReni mengaku bersyukur karena telah menemukan pendamping hidupnya. Ia berharap pernikahan ini memberikan kebahagian baginya.
Sementara itu, Kepala PSBG Belaian Kasih, Ngapuli Parangin-angin mengatakan, Reni merupakan anak yang baik. Pihaknya merujuk ke PSBRW karena melihat potensi yang luar biasa dari Reni.
"Kurang lebih 5 tahun Reni itu jadi warga binaan di PSBG. Ia sudah mengikuti dengan baik pelayanan dan pembinaan di PSBG," kata Ngapuli.
Karena Reni merupakan penyandang disabilitas tunarungu wicara dan mampu didik dan latih serta usianya sudah remaja maka dirujuk ke PSBRW Melati milik Kemensos.
Setelah kurang lebih tiga tahun mengikuti pembinaan di PSBRW Melati, Reni menemukan calon pengantin pria yang juga merupakan alumni PSBRW Melati dan sudah menjadi tenaga honorer di sana.
"Hari ini Jumat, Reni resmi menikah dengan Nasrudin. Pernikahan dapat berlangsung dengan sukses atas kekeluargaan dan doa serta kerjasama antara PSBG Belaian Kasih dengan PSBRW Melati," ucap Ngapuli.
Pihaknya berharap pernikahan itu dapat memberikan kebagiaan buat mereka berdua. Dengan saling melengkapi dan mengisi segala kekurangannya.
Baca juga:
Penataan kawasan Malioboro DIY belum nyaman bagi difabel
Mensos resmikan Difabel Tanggap Bencana di Yogyakarta
Minta tempat duduk di kereta, penyandang disabilitas malah dimarahi
Saat penyandang disabilitas bandingkan pengalaman hidup di AS dan RI
Semangat wanita disabilitas asal Solo membatik pakai kaki
Semangat korban perang Gaza lomba balapan kursi roda di Palestina
Tanpa harus antre, PKH Inklusif mudahkan penyandang disabilitas
[gil]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar