Kini jadi andalan
Roda kehidupan memang berputar. Drama terus tercipta lalu menjadi sejarah. Dulu, Jose Mourinho terang-terangan tidak suka dengan Juan Mata, ketika keduanya masih sama-sama bekerja untuk Chelsea.
Chelsea akhirnya mendepak Mata ke Manchester United, 2014. Dengan berat hati, pemain asal Spanyol itu meninggalkan The Blues, klub yang telah dibelanya sejak 2011. Tak dapat dipungkiri, Mourinho adalah sosok utama di balik kepergian Mata dari Stamford Bridge.
Mourinho berpendapat, dia kurang begitu menyukai karakter permainan Mata karena attacking midfielder berusia 28 tahun tak bisa diandalkan dalam hal bertahan. Dengan kata lain, Mata kurang begitu berperan saat tim mendapat tekanan lawan.
Desember 2015, giliran Chelsea yang mendepak Mourinho. Itu buntut dari kekalahan beruntun The Blues yang membuat mereka gagal bersaing di papan atas. Padahal, musim sebelumnya, 2014/2015, The Spesial One mempersembahkan trofi Premier League kepada Chelsea.
Mourinho kemudian menukangi MU, jelang bergulirnya musim 2016/2017. Mata santer diberitakan bakal kembali terdepak, karena hubungan masa lalunya dengan Mourinho.
Namun nyatanya, Mata masih bertahan di Old Trafford, setidaknya sampai pekan ke-20. Bahkan, boleh dibilang, Mata kini menjadi salah satu pemain andalan, meski tak selalu masuk starting XI.
Seperti saaat bentrok versus West Ham United, Senin (2/1). Tandang ke Stadion Olympic, Mata masuk sebagai pemain pengganti, usai babak pertama. Dia menggantikan Matteo Darmian.
Meski dipandang sebelah mata, Mata tak berkecil hati. Dia tetap semangat, tak menyia-nyiakan kepercayaan Mourinho. Mata-lah yang memecah kebuntuan, lewat gol yang dia ceploskan pada menit 63. Gol tersebut kian menbangkitkan semangat MU untuk membungkam tuan rumah dan itu terjawab setelah Zlatan Ibrahimovic menggandakan keunggulan sekaligus mengunci kemenangan menjadi 2-0.
Mata senang, karena Mourinho mengandalkannya. Rupanya, sebelum dimainkan, The Spesial One berbicara khusus kepada Mata. Ada wejangan yang harus diingat Mata. "Dia mengatakan agar saya jangan pernah lelah mencari peluang agar bisa mencetak gol. Harus terus mencoba, jangan mudah putus asa," kata Mata, dilansir BBC.
Dulu musuhan, kini sahabatan. Mata, juga Mourinho, pun seluruh pemain, kini harus lebih fokus. Kemenangan atas West Ham United merupakan kemenangan beruntu MU di Premier League musim ini. Meski begitu, posisi Setan Merah belum beranjak dari peringkat enam klasemen sementara dengan torehan 39 poin.
Mata sadar betul, betapa masih beratnya pergumulan. "Persaingan semakin berat, karena tim-tim pesaing juga menang. Maka dari itulah, kami harus mendapatkan tiga angka," kata Mata.
This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar