Jumat, 13 Januari 2017

Kisah Muhammad Awal, Bocah Gowa yang "Hidup Kembali"

RAKYATKU.COM, GOWA - Seorang ibu rumah tangga (IRT) Anti (30), warga Dusun Bontoa, Desa Kampili, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, merupakan salah satu dari sekian banyaknya warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kehidupannya itu memaksanya memutar otak untuk memikirkan sesuap nasi, pun pendidikan untuk anaknya.

Lantaran tidak memiliki penghasilan tetap, hidup Anti bersama keluarganya serba kekurangan. Ingin belanja namun apa daya, uang Anti terbatas. Padahal, Anti masih harus memikirkan nasibnya esok. Apakah ia dan tiga anaknya masih bisa makan bersama atau tidak. Kondisi ini lantas membuat keluarganya, terutama orangtua Anti, Marawiyah (53) prihatin.

3 tahun ditinggal suaminya, Rasyid yang wafat lebih dulu, membuat hidup Anti kian menjerit. Demi Muhammad Awal (7), cucu yang ia sayangi. Marawiyah berencana memasukkan Awal ke panti asuhan. Tujuannya baik. Ia berharap di panti asuhan Awal bisa mengenyam dunia pendidikan. Paling tidak, mimpi ibunya untuk menjalani hidup yang lebih mapan bisa dimulai lewat anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Tahun 2015, Marawiyah bertindak tanpa sepengetahuan Anti. Ia memasukan Awal ke panti asuhan yang entah dimana lokasinya. "Pernah ada orang Bontoramba, namanya Sarro Daeng Dulla.  Dia bilang bagusnya Awal masuk panti asuhan supaya bisa sekolah. Saya pikir ini baik untuk kehidupan Awal dan ibunya kedepan," kata Marawiyah.

Setelah masuk ke panti asuhan, Marawiyah mengaku tak pernah lagi mendengar kabar tentang Awal. Begitu pula dengan Anti. Mereka hanya berharap, kelak Awal kembali sebagai sosok berpendidikan. "Kami tahunya dia di panti asuhan dan sejak itu sudah tidak pernah bertemu," ujar Anti.

Setelah sekian lama, Anti mulai mencemaskan anaknya. Pikirannya bercabang. Namun, Awal tak kunjung berkabar. "Sudah lama sekali saya tidak ketemu. Saya juga sempat cemas karena tidak ada kabar-kabarnya. Saya malah berfikir Awal sudah meninggal dunia," beber Anti sembari memeras pakaian basah yang baru saja ia cuci.

Berselang dua tahun semenjak meninggalkan rumah, Awal yang sudah membuat orangtuanya cemas hingga berfikir jika ia meninggal, akhirnya pulang. Seseorang mengetuk pintu rumah Anti. Setelah dibuka, berdiri pria tegap di hadapannya.

Pria itu berseragam polisi. Di papan namanya, tertulis Muhammad Ramli. Berpangkat Ajun Komisaris Polisi. Polisi itu tak sendiri. Bersama Kapolsek Bongaya itu, ada sosok bocah. Yang lama dirindukan Anti.

Tak sempat ia memeluk bocah itu. Anti keburu pingsan. Ya, bocah itu Awal, anak kandungnya yang akhirnya kembali ke pangkuan ibunya. Awal ditemukan Selasa 10 Januari lalu. Tepatnya di Jalan Poros Bongaya, saat polisi berpatroli.

"Saya merasa bosan di panti asuhan. Malam itu saya pergi meninggalkan panti untuk berjalan-jalan. Saya tidak tahu kapan dan dimana lokasinya itu. Yang jelas, setelah meninggalkan panti, hidup saya susah. Makan dikasih sama orang, tidur juga di bangku-bangku," aku Awal kepada Rakyatku.com di rumahnya.

Usai bertemu kembali dengan anaknya itu, Anti menuturkan tidak akan pernah lagi berpikir untuk memasukan anaknya ke panti asuhan. "Mending saya hidup susah bersama anak saya, daripada setiap malam saya sedih dan kepikiran tentang anak-anak," demikian dia.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search