Senin, 20 Maret 2017

Kisah Heroik Guru yang Menjemput Annisa Bocah Penculikan di SPBU

Sukabumi - Deuis Pipit Pitriani, seorang guru honorer SDN Sindangsari menjadi orang yang pertama mengetahui keberadaan Annisa Cikal Rambu Anugerah (8), bocah yang hilang selama 5 hari karena dibawa oleh pelaku penculikan.

Sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu (19/3/2017) ponsel Deuis berdering, perempuan yang juga wali kelas Annisa ini mendapat kabar muridnya ditemukan dalam keadaan telantar di salah satu SPBU di kawasan Cikembang. Seorang pria mengaku pegawai SPBU menghubunginya.

"Saya enggak kaget saat dapat info itu, karena sebelumnya memang sering mendapat informasi serupa dan beberapa kali juga mengechek kebenaran informasi yang masuk. Saya memang memposting di media sosial sejak pertamakali hilangnya Cikal (panggilan akrab Annisa)," tutur Deuis kala ditemui detikcom di sekolah, sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (20/3/2017).

Mendapat informasi siswinya ditemukan, Deuis tak lantas percaya begitu saja. Ia kemudian meminta si penelepon untuk memberikan ponselnya ke Annisa. Tak lama kemudian Deuis mendengar suara anak perempuan di ujung telepon.

"Saya tanya dulu ke anak itu, takut-takut itu bukan Cikal saat itu saya minta dia menyebut seorang teman sekelasnya. Dia menjawab dan menyebut salah satu nama temannya, dan akhirnya saya baru percaya itu Annisa," lanjut Deuis.

Malam itu juga Deuis meminta suaminya mengantarnya ke SPBU yang dimaksud. Di tengah perjalanan muncul kekhawatirannya seandainya pria yang menghubunginya adalah pelaku penculikan. Dia kemudian meminta suaminya memperlambat laju motornya.

"Agak takut juga, khawatir itu yang nelepon itu adalah pelaku penculikan. Saya telepon polisi dari Polsek Lembursitu dan melaporkan kondisi Annisa di SPBU. Saya juga menyebut sedang dalam perjalanan ke lokasi," sambungnya lagi.

Selang setengah jam kemudian rombongan polisi dan Deuis tiba di lokasi. Annisa berada di tempat itu sementara orang yang menculiknya hilang. Deuis ditemui Risman, salah seorang penjaga SPBU yang melakukan komunikasi melalui telepon.

"Kasian sekali pas pertama liat Annisa, enggak pakai jilbab kakinya nyeker dan semua barangnya hilang. Dia langsung saya peluk sempet nangis-nangisan juga," lirihnya.

Deuis mengaku terketuk hati nuraninya sebagai pendidik ketika siswinya itu dikabarkan hilang. "Anaknya lucu dan periang, makanya ketika dia nggak masuk sekolah kayak ada yang mengganjal aja di kelas. Makanya saya ikut sejak pertama proses pencarian Annisa," tutupnya.," tutupnya.
(ern/ern)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search