Jakarta - Labuan Hati merupakan salah satu film yang memamerkan keindahan alam di wilayah timur Indonesia, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Film ini mengambil lokasi shooting di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, NTT. Kawasan ini sejak lama sudah menjadi destinasi favorit wisatawan yang mencintai keindahan laut, selain karena keberadaan komodo sebagai binatang purba yang langka.
Sebagai sutradara, Lola Amaria yang memutuskan tempat mana saja yang akan dijadikan latar dari beberapa adegan yang terdapat dalam film. Tempat-tempat menarik itu, antara lain air terjun di Cunca Wulang, Pulau Kalong, pantai berpasir merah muda atau pink beach, Bukit Cinta, Pulau Komodo, dan tempat diving dan snorkling di bawah laut wilayah timur Indonesia ini.
Setiap sudut menakjubkan di kawasan tersebut menjadi pemanis dalam film. Pengambilan gambar dengan kualitas yang baik, membuat para penonton seolah ikut dalam perjalanan beberapa tempat di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo. Ketika melihat layar lebar yang menampilkan keindahan alam bawah laut, penonton pun merasakan seperti sedang ikut diving dan menikmati keindahan lautnya.
Film yang akan tayang mulai 6 April 2017, tidak hanya menonjolkan keindahan alam saja. Sutradara Lola Amaria juga menampilkan persoalan-persoalan sosial di masyarakat.
Film ini bercerita tentang tiga perempuan berbeda usia dan karakter yang bergelut untuk menyelesaikan masalahnya masing-masing. Upaya tersebut ternyata memunculkan masalah baru yang bisa merusak hubungan mereka. Awalnya, terjadi pertemuan tidak sengaja saat dua wanita asal Jakarta, Indi yang diperankan oleh Nadine Chandrawinata dan Bia yang diperankan oleh Kelly Tandiono, berlibur ke Labuan Bajo. Awal pertemuan yang sederhana dan hangat membuat mereka berdua menjadi lebih dekat, sampai akhirnya melakukan liburan bersama ke beberapa tempat di Labuan Bajo.
Sebagai pemandu wisata yang disewa oleh Bia, Maria yang diperankan oleh Ully Triani menemani mereka melakukan liburan. Maria adalah seorang gadis dari pesisir Sulawesi Utara yang sudah setahun terakhir bekerja di resor di Pulau Sebayur. Ia pun memandu Bia dan Indi, dibantu oleh seorang instruktur menyelam bernama Mahesa.
Mahesa menguasai setiap sudut Pulau Komodo. Ia ikut ke dalam kapal karena Indi dan Bia butuh pendampingan untuk menyelam yang rencananya akan dilakukan pada hari kedua perjalanan mereka. Dalam waktu singkat hubungan ketiga perempuan itu meningkat dari pertemanan, persahabatan, hingga perang dingin untuk menjadi nomor satu di mata Mahesa.
Bagaimana akhir kisah film ini? Saksikanlah film Labuan Hati mulai 6 April 2017.
Dina Fitriani/AB
BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar