Minggu, 09 April 2017

Kisah Hakim MK Saldi Isra: Osaka, Rendang dan Mie Instan

Kisah Hakim MK Saldi Isra: Osaka, Rendang dan Mie InstanProf Dr Saldi Isra (andi/detikcom)
Jakarta - Suhu Osaka pukul 22.00 waktu setempat mencapai 2 derajat celcius. Selepas melepas penat di Dotomburi, Saldi Isra dan rombongan buru-buru kembali ke hotel yang berada di Stasiun Osaka.

"Ayo, saatnya makan rendang," kata Saldi memberi komando.

Rombongan delegasi dari Indonesia langsung satu suara: setuju. Delegasi yang datang ke Osaka pada pertengahan Februari 2017 lalu atas undangan Pemerintah Jepang itu langsung terbelalak mendengar rendang.

"Ini yang ditunggu-tunggu," celetuk Direktur Puskapsi Universitas Jember, Bayu Dwi Anggono.

Berjejal di antara manusia di kereta Osaka dan menembus dinginnya Osaka, rombongan langsung dipecah menjadi dua. Kelompok muda bertugas mencari nasi, dan kelompok tua menyiapkan kamar hotel sebagai tempat 'pesta rendang'. Satu-satunya nasi siap saji hanya ada di Lawson, yang cukup susah dicari di tengah lika-liku Pusat Stasiun Osaka itu.

Sekitar pukul 23.00, semua sudah berkumpul di dalam kamar hotel yang diisi Saldi. Kamarnya tidak terlalu luas, bahkan anggota rombongan harus ada yang berdiri.

Dirjen Peraturan Perundangan (PP) Kemenkum HAM Prof Widodo Ekatjahjana tak sabar merasakan rendang Saldi yang dinilai paling enak sedunia, apalagi setelah rombongan berhari-hari di Jepang. Dosen Universitas Andalas, Feri Amsari dan pakar hukum administrasi negara UGM, Zainal Arifin Mochtar tak sabar menunggu Saldi Isra mengoyak- oyak plastik yang berisi rendang hingga 3 kg itu.

"Ini satu-satu, besok masih ada hari lagi," ujar Saldi sambil membagi potongan rendang yang cukup besar.

Dalam hitungan menit, nasi dan rendang yang ada di boks nasi sudah habis. Refly Harun yang datang belakangan langsung ikut mengikis perbekalan Saldi. Feri yang memiliki postur paling ekstra dibandingkan anggota rombongan langsung menambah nasi dan rendang. Ketua Program Doktor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Adji Samekto diam-diam sudah menghabiskan bagiannya.

"Nah, ini ada mie instan," kata Saldi membongkar mie instan dari kopernya.

Ternyata, Saldi selain membawa rendang juga membawa mie instan. Kunjungan ke negeri Matahari Terbit selama 10 hari itu membuat kalap rombongan begitu tahu ada mie instan. Dua paket itu, rendang dan mie instan, tidak pernah lepas dari koper Saldi apabila bepergian ke luar negeri.

Selama pesta makan, tidak ada yang akan tahu bila satu di antara mereka akan menjadi hakim konstitusi di kemudian hari. Tapi 40 hari berlalu, Saldi dipilih Presiden Joko Widodo menjadi hakim konstitusi, menggantikan kursi yang ditinggalkan Patrialis Akbar. Menjadi satu dari 8 orang untuk menjaga konstitusi, dinilai sebagai tugas bangsa dan negara yang cukup berat.

"Semoga saya bisa menjaga amanah sebagai hakim Mahkamah Konstitusi," ujar Saldi pendek saat mengetahui dirinya dipilih menjadi hakim konstitusi, Minggu (9/4/2017).
(asp/fjp)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search