Sabtu, 08 April 2017

Kisah Perempuan Tengganan

Seminyak - Dalam rangka memperingati hari Perempuan Internasional dan Hari Kartini, CEVA Bali dan Uma Seminyak merancang serangkaian kegiatan untuk merayakan prestasi perepuan Indonesia. Acara dibuka dengan pameran foto karya Amalia Firman, Sabtu (8/4) yang mendokumentasikan kehidupan perempuan-perempuan dari Tengganan Penggrisingan, Karang Asem, Bali.

"Masyarakat Tengganan Penggrisingan dikenal sebagai komunitas yang hingga sekarang masih menjalankan budaya dan adat istiadat lama," ungkap Amalia, yang mulai aktif menjadi fotografer sejak tahun 2010. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bergabung dengan salah satu NGO di Bali sejak 10 tahun lalu itu bercerita, Desa Tengganan terkenal ke berbagai penjuru dunia karena tenun ikat ganda Gringsing. Teknik tenun ini hanya ada di tiga tempat di dunia.

Amalia menjadi sahabat masyarakat Tengganan dan selama lima tahun mendokumentasikan kekayaan dan kearifan budaya Tengganan Penggringsingan. Ia pun membawa penenun Gringsing ikut hadir di pameran fotonya.

Pada acara ini CEVA Bali meluncurkan CEVA Women's Circle, sebuah wadah bagi perempuan Indonesia dari berbagai kalangan untuk berbagi, saling dukung, saling bekerjasama, dan maju bersama. Aktivitas pertama dalam bentuk diskusi bersama generasi milenial muda berprestasi  dari Bali dan Jakarta yang akan diadakan 22 April 2017. Para peserta diskusi yang difasilitasi Siti Syahwali dan Tya Adhitana diajak untuk mengevaluasi kembali visi mereka dan merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan hidupnya.  

Putu Anggreni/PA

Majalah Investor

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search