JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum bahwa akses dan mutu pendidikan di Tanah Air belum merata. Namun, kondisi tersebut nyatanya tak mematahkan semangat anak-anak di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) untuk mengenyam bangku sekolah.
Adalah seorang siswa bernama Boisman Gori yang perjuangannya patut diacungi jempol. Hampir setiap hari, siswa kelas V SDN Puncak Lolomatua, Desa Puncak, Kecamatan Ulunoyo, Kabupaten Nias Selatan itu sekolah sambil membawa sang adik.
BERITA REKOMENDASI
Kisah Boisman diceritakan oleh salah satu gurunya, Indri Rosidah melalui akun instagramnya @indrirose. Guru yang sedang mengikuti program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM-3T) itu mengatakan, kedua orangtua Boisman harus ke ladang sehingga sang adik yang masih balita tidak ada yang menjaga.
Baca berita selengkapnya di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar