Keempat narapidana yang mencoba melarikan diri dari sel 3A diketahui bernama Huseini, (35) warga Indrapuri, Aceh Besar; Alhadi (30) warga Tapaktuan, Aceh Selatan; Rudi Rahman bin Rasidin (32) warga Jalan Perdagangan, Aceh Selatan dan Muliadi (30) warga Aceh Timur.
Aksi bak di film action ini bermula saat salah seorang narapidana bernama Abdul Rahman Nasution mendengar suara seperti orang menggergaji benda keras. Tak hanya mendengar itu, dia juga mendengar suara ribut-ribut.
Lantas dia pun menegur dan beberapa kali menendang tembok sel tahanan. Tak berapa lama, suara orang menggergaji dan keributan itu pun senyap. Kemudian, Abdul mendengar ada orang berjalan diatas seng. Abdul curiga dan penasaran, lalu dia berteriak "Siapa itu".
Teriakan itu diikuti oleh narapidana lainnya yang juga berteriak dan berkata "Itu Ada Orang". Kemudian Abdul melihat ada tali yang sudah tergantung di tembok. Dengan cepat, Abdul memanggil petugas sipir dan mengatakan ada tahanan yang kabur.
Seorang sipir bernama Anto Fredi (29) mendengar bahwa ada narapidana dari sel 3A berusaha melarikan diri. Anto pun beregas mengecek ke belakang sel 3A dan ternyata ada tali yang diikatkan di bagian ventilasi ruang penjara.
Seketika, Anto saat itu bertemu dengan mobil Avanza Hitam BL 935 AZ yang berisikan empat orang warga. Mereka diketahui orang yang membantu Huseini Cs melarikan diri dari jeruji besi. Mereka adalah Safaruddin (30); Julius (33); M Yusuf (30) dan Fajar (15) keempatnya warga Indrapuri, Aceh Besar.
Salah satu dari keempat rekan Huseini Cs keluar dari mobil dan mengibas celurit ke arah Anto. Beruntung Anto dapat mengelak dan menembakkan pistol yang dipegangnya ke arah mobil. Namun pistol tersebut tak berfungsi dengan baik.
Secara bersamaan Anto melihat ada napi lainnya yang berusaha keluar dari ventilasi yang diketahui bernama Muliadi. Lantaran terburu-buru, Mulidadi terjatuh dari ketinggian 30 meter hingga menyebabkan kaki kanannya patah.
Setelah dipastikan Huseini cs keluar dari balik jeruji besi, keempat rekannya yang sudah stand by dalam mobil langsung meninggalkan Lapas Klas IA Tanjung Gusta Medan.
Namun belum lagi jauh meninggalkan tempat kejadian perkara, mobil Avanza berisikan empat narapidana dan empat orang warga sipil yang melaju dengan kecepatan tinggi langsung menghantam pagar rumah milik warga, Jumasari dan Heri Purba. Akibat hantaman cukup keras, Avanza tersebut terbalik. Sedangkan bagian depan mobil ringsek
berat. Sementara kedelapan orang yang berada dalam mobil luka-luka bahkan salah satu dari mereka mengalami pendarahan hebat. Ahasil kedelapan Husein cs dan keempat rekannya itu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Dari keempat warga sipil itu disita barang bukti berupa 1 samurai, 1 golok, 2 pisau, 1 pisau lipat, 1 tangga lipat, tali nilon sepanjang 30 meter, tali plastik sambungan, besi tenda, tas coklat, 1 handphone, sarung tangan, sebo dan Avanza BL 935 AZ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar