Rabu, 07 Juni 2017

KISAH: Dianggap Jadi Penyebab Kelaparan, Mao Zedong Musnahkan Ratusan Juta Burung Gereja

BENCANA kemanusiaan seperti kekurangan pangan tentunya umum terjadi dalam sejarah umat manusia. Tetapi dari sekian bencana kemanusiaan yang terjadi tersebut, pendiri Republik Rakyat China (RRC), Mao Zedong memiliki cara ekstrem untuk menangani krisis pangan yang pernah melanda Negeri Tirai Bambu pada 1958. Mantan Ketua Partai Komunis Tiongkok itu memerintahkan pemusnahan burung gereja di seluruh negeri.

Ia menganggap bahwa burung gereja merupakan hama. Mao menilai, burung yang dikenal juga sebagai burung pipit itu terlalu banyak memakan gandum dan membuat warga China kelaparan. Selain itu, menurutnya burung gereja juga telah menghalangi perkembangan ekonomi Republik Rakyat China.

BERITA REKOMENDASI


Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, 45 juta warga China meninggal karena kelaparan yang juga disebabkan karena kesalahan manajemen ekonomi, bencana lingkungan, dan teror. Mao kala itu melakukan beberapa kampanye besar-besaran dalam upaya untuk memodernisasi dan memperbaiki kehidupan di China. Membunuh seluruh burung gereja jugamerupakan bagian dari kampanye besar ini.

Masyarakat China dimobilisasi untuk membasmi semua burung. Mereka menabuh drum hingga menimbulkan suara bising untuk menakut-nakuti burung-burung agar tidak mendarat. Cara itu memaksa para burung untuk terbang sampai mereka mati karena kelelahan. Selain itu, warga juga menembaki burung gereja yang tengah terbang.

Alhasil kampanye tersebut membuat populasi burung gereja hampir punah di China. Kala itu, tak ada yang tahu berapa jumlah burung gereja di Tiongkok. Tetapi diperkirakan mereka mencapai lebih dari 600 juta ekor. Setelah ratusan juta ekor burung terbunuh, muncullah masalah baru pada tahun berikutnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search