Ada kelompok kecil di Polda Sumsel yang memilih waktu kosongnya untuk membaca Alquran. Yakni Bripda Muhammad Husein dan Bripda Rizka Munawaroh, keduanya berdinas di Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sumsel.
"Bila kosong selesai salat, bagus dimanfaatkan untuk membaca Aquran, terutama saat bulan Ramadan. Jika biasanya hanya setengah juz, pada bulan ini bisa sampai 1 juz guna mengulang agar hafalan tidak lupa," ujar Husein yang merupakan hafidz 30 juz ini ketika ditemui di Masjid Assa'adah Mapolda Sumsel, Kamis (8/5/2017).
Pemuda lulusan Brigadir Polisi lulusan tahun 2014 ini memang sudah sejak kecil mengenal Alquran, terlebih keluarganya merupakan qoriah pada saat itu. Hafalan dimulai sejak dia duduk dibangku SMP yang berbasis pondok pesantren.
Menurut Husein, menghafal 30 juz bukanlah perkara mudah, karena harus terus diulang setiap harinya agar hafalan tidak hilang dan lupa.
![]() |
"Harus diulang-ulang agar tidak lupa. Dengan membaca Alquran, hidup ini akan menjadi tenang dan dimudahkan segala urusannya," ujar anak bungsu dari 3 bersaudara ini.
Selain Bripda Husein, ada pula polwan cantik yang juga mengikuti jejak Husein menjadi hafiz, yakni Bripda Rizka Munawaroh. Bripda Rizka yang masuk menjadi anggota Polri pada bulan Juli 2014 lalu dan menjalani pendidikan Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) di Mabes Polri ini mendapatkan tantangan tersendiri karena harus melepas jilbabnya.
Padahal, sebelum menjadi anggota Polri, Rizka mengatakan telah banyak melihat di media sosial banyak Polwan yang menggunakan jilbab saat bertugas, terutama yang berdinas di Provinsi Aceh. "Memang di saat itu belum ada surat telegram dari Mabes Polri mengenai ketentuan menggunakan Jilbab ini, hingga pada Maret 2015 keluar surat itu," sambungnya.
![]() |
Atas keputusan Mabes Polri itulah, Rizka semakin memantapkan diri untuk menjadi hafiz yang dapat menjalankan tugas sebagai abdi negara. Sejak kelas IV Sekolah Dasar, Rizka mengaku telah menghafal 10 juz hingga lulus dari Madrasah Tsanawiyah (sekolah setara SMP). Tak ingin berhenti di situ, dia melanjutkan hafalan hingga 20 juz sejak lulus SMA dan mendaftar menjadi anggota Polri melalui jalur prestasi.
Rizka sebetulnya sempat mendapat tawaran beasiswa ke Mesir, tapi ia lebih memilih menjadi Polwan. Saat itu, ada jalur prestasi seperti olahraga, beladiri dan bidang keagamaan. Dan Rizka terpilih melalui jalur hafiz Alquran.
"Hafalan itu sempat tidak bisa maksimal, karena kegiatan padat sekali. Akhirnya setelah jumpa beberapa anggota polisi yang juga hafiz, kami mulai membangun semangat baru menjadi seorang penghafal Alquran," kenang Rizka mengingat saat pendidikan kala itu.
![]() |
Rizka selalu mendapat pesan dari pimpinannya di Mapolda Sumsel untuk tidak meninggalkan kebiasaan baiknya dan tetap mengamalkan meskipun bertugas sebagai anggota Polri.
"Jadi selain bertugas, juga harus meningkatkan amalan. Keberadaan kami dapat memotivasi teman-teman yang lain. Tugas sebagai anggota Polri, tidak boleh menghalangi aktivitas itu," katanya.
Saat ini, ia bersama 5 rekan lainnya sudah mempunyai niat untuk membentuk kumpulan hafiz di lingkungan Polda Sumsel. Tujuannya, agar semua anggota dapat menjadi penghafal Alquran dan tetap mengamalkannya saat bertugas.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Cahyo Budi Siswanto mengatakan, seluruh hafiz yang bertugas di Polda Sumsel merupakan hasil penjaringan dari penerimaan anggota Polri melalui jalur prestasi sesuai kemampuan dan prestasi masing-masing.
"Iya mereka memang hafiz yang bertugas di sini (Mapolda Sumsel). Tapi juga mereka mengikuti proses seleksi saat penerimaan dan mungkin rezekinya karena ternyata juga seorang penghafal Alquran dan ini juga tentu menjadi prestasi tersendiri dalam membawa nama baik institusi Polri, terutama Polda Sumsel," ujar Cahyo.
(try/try)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar