Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Sanung (70), penjual guci asal Plered, Purwakarta itu menggelar barang dagangannya di satu sudut di Alun-alun Ujungberung, Kota Bandung, Jumat (23/6/2017).
Ini adalah hari kedua ia berjualan di Bandung. Sanung merapat ke Kota Kembang tak sendirian, ia membawa serta anak-anaknya untuk membantu berjualan.
"Keluarga saya semuanya di Purwakarta, di sini cuma sama anak-anak saja, penghasilannya buat lebaran," kata Sanung, di sela menawarkan barang dagangannya.
Menjual guci tak semudah membalikkan telapak tangan. Dari puluhan guci yang dibawanya dari Plered, hingga Jumat (23/6/2017) siang, baru dua buah yang terjual.
Baca: Tinjau Aktivitas Pemudik di Stasiun Gambir, Wakapolri: Sudah Seperti di Eropa
Penghasilannya yang minim sekaligus untuk menghemat uang, membuat Sanung dan anak-anaknya terpaksa harus menyiasati pengeluaran dengan menginap gratis di satu Pos Satpam di Pasar Ujungberung.
Guci hasil kreasi pengrajin di Plered itu dijual bervariasi. Untuk ukuran kecil harganya Rp 25 ribu, sedangkan ukuran besar Rp 50 ribu.
"Tapi harga sudah semurah itu, masih saja ada yang menawar. Bahkan ada yang minta dua guci harganya Rp 30 ribu," kata Sanung, menghela napas panjang.
Mengaku kekurangan modal, Sanung pun tak banyak membawa guci dari Plered. Ia berencana jualan hingga malam takbiran, setelah itu langsung pulang ke Plered merayakan lebaran bersama keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar