"Nggak ada direncanakan. Saya juga nggak tahu kenapa ini bisa terjadi. Kalau dibilang cinta, ya saya cinta karena sudah setahun kami pacaran. Bahkan orang tua saya yang menentukan tanggal pernikahan itu," terang Asworo dengan gelagat santainya saat ditanya wartawan dan polisi, Kamis (15/6/2017).
Bahkan Asworo sempat bertanya mana yang akan didahulukan untuk dijawab. Hal ini karena begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan kepadanya saat gelar perkara di Mapolda Sumsel.
"Yang mana dulu ini yang mau dijawab? Banyak kali yang tanya," sambung Asworo dan melanjutkan kembali jawabannya secara bertahap dan santai.
Saat detikcom mempertanyakan perihal jawaban santainya, Asworo mengatakan dia telah menyadari seluruh perbuatannya. Termasuk saat menghabisi nyawa Chatarina di dalam mobil yang disewanya dari seseorang untuk menjemput Chatarina.
Raut mukanya berubah saat mengingat kisah cintanya dengan Chatarina. Matanya berkaca-kaca dan meneteskan air mata saat mengingat orang tua dan Chatarina semasa menjalin asmara.
"Saya sangat menyesal, saya sadar salah karena telah membunuh Chatarina. Saya tahu orang tua Chatarina itu sangat baik, saya menyesal, saya mau minta maaf. Meskipun sebenarnya saya tahu orang tuanya tidak akan memaafkan," cerita Asworo dengan mata berkaca dan meneteskan air mata.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pasetijo Utomo mengatakan Asworo memang terlihat santai saat menjawab semua pertanyaan. Hal ini juga terlihat dari saat dirinya menghabisi Chatarina dengan perencanaan matang.
"Memang seperti itu orangnya, jadi terlihat dari hasil pemeriksaan dan terungkap pembunuhan itu telah direncanakannya sendiri. Sehingga kita tetapkan sebagai tersangka tunggal dengan pasal yang akan dikenakan itu pembunuhan berencana," kata Pasetijo.
Tidak hanya itu, Asworo juga lihai mengelabui polisi saat akan ditangkap. Selama pelarian, Asworo kerap menggunakan masker dan selalu berpindah tempat tinggal hingga membuat akun Facebook palsu.
"Termasuk lihai juga dia, sampai pindah tempat, pakai masker, dan buat akun palsu untuk mengelabui kita. Walau demikian, atas kerja keras, pelaku kriminal akan tetap berakhir di tangan polisi," tutupnya.
(nkn/fdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar