Senin, 24 Juli 2017

Berangkat Haji, Ini Kisah Nenek Pemulung dan Pemijat asal Lamongan

Lamongan – 20 Tahun Nenek Murip (70) bekerja jadi pemulung sampah serta memijat. Hasil jerih payahnya yg tidak besar itu lantas dia tabungkan. Cita-citanya cuma satu, pergi haji.

Alhamdulillah, hasrat Nenek Murip tahun ini terkabul. Dia dengan rombongan kloter 18 juga akan pergi menunaikan beribadah haji pada 1-2 Agustus.

" Tahun lantas tidak jadi pergi, karna cuma masuk cadangan hingga digeser untuk yang usianya lebih tua dari saya, " narasi Nenek Murip waktu didapati di tempat tinggalnya di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Lamongan, Senin (24/7/2017).

Untuk dapat penuhi harapan pergi ke tanah suci, Nenek Murip pada tahun 2005 lebih dahulu pergi ke Malaysia untuk menyatukan dana penambahan manfaat mendaftar haji. Di negeri jiran, Nenek Murip berkerja jadi pemulung serta pemijat.

" Hasil dari penambahan memulung serta memijat di Malaysia ini pada akhirnya dapat saya gunakan untuk daftar haji sekitaran tahun 2010, " kata Nenek Murip.

Nenek Murip yang ditinggal suaminya mulai sejak 4 anaknya masih tetap kecil-kecil, tetaplah memerankan profesinya jadi pemulung serta pemijat tradisionil sepulangnya dari Malaysia.

Setiap hari, Nenek Murip jalan tidak kurang dari 20 km untuk memulung beberapa barang yang layak untuk diuangkan. Aktivitas memulung serta memijat ini, kata Nenek Murip, ia lakoni untuk melunasi cost haji yang waktu ia mendaftar masih tetap ada dana talangan.

Tidak percuma, ikhtiar serta doanya sampai kini, tahun 2016 terima pemberitahuan bila ia mesti melunasi cost haji sebesar Rp 15, 5 juta. Kekuangan itu juga segera ia lunasi dari kerja hasil kerasnya jadi pemulung serta memijat.

" Dari penjualan sampah pada Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu senantiasa saya sisihkan untuk cost naik haji, " katanya.

Cuma satu keinginan Nenek Murip saat pergi dengan jamaah calon haji Lamongan pada 1-2 Agustus yang akan datang, yakni dapat jadi hajah yang mabrur serta dapat kembali pulang ke tanah kelahiran dengan selamat. " Mohon doanya mudah-mudahan saya dapat jadi haji mabrur serta pulang kembali dengan selamat, " katanya.

Nenek Murip gagasannya juga akan pergi ke tanah suci pada 1 Agustus yang akan datang, serta tergabung dalam kloter 18 Embarkasi Surabaya. Nenek Murip juga akan menunaikan rukun Islam ke 5 dengan 1. 331 jamaah calon haji asal Lamongan yang lain. Lamongan terdiri dari 3 kloter haji, yakni kloter 18, 19 serta 20.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search