REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam dunia sepak bola, nomor punggung bukanlah semata-mata angka yang tertera di bagian belakang kostum tim. Lebih dari itu, nomor punggung bisa mencermikan status dalam identitas diri atau pun tim tersebut.
Kesakralan nomor punggung tersebut pun kerap jadi rebutan sesama penggawa tim. Sebagian besar berakhir dengan baik, tapi ada juga yang sampai melibatkan pihak klub untuk 'turun gunung' memecahkan persoalan tersebut.
Adapun sengketa nomor jersey terjadi saat atau usai berlangsungnya bursa transfer. Pemain anyar yang memiliki nilai sejarah serta idientik dengan angka tertentu.
Pemain kadang punya perminataan khusus untuk bisa mengenakan nomor tersebut di kesebelasan barunya. Ulasan di atas baru-baru ini tergambar oleh duo pemain anyar AC Milan, Leonardo Bonucci dan Franck Yannick Kessie.
Keduanya sempat berebut nomor punggung 19 yang sediakal memang menjadi angka identitas mereka di klub sebelumnya. Kessie yang lebih dulu didatangkan Milan dari Atalanta tak perlu berpikir panjangan untuk memilih angka dalam jerseynya nanti. Gelandang asal Pantai Gading itu menyimpan berbagai makna dengan nomor 19. Dia menjelaskan kepada Gazzetta dello Sport bahwa nomor tersebut merupakan tanggal lahirnya dan juga tanggal kematian sang ayah.
Namun, keputusan terakhir bahwa Kessie rela melepas nomor tersebut kepada rekan setimnya, Bonucci. "Saya telah berbicara dengan Kessie dan kami sepakat tentang itu," ucap Bonucci dilansir Football Italia, Ahad (23/7).
Leo berterimakasih atas kebesaran hati Kessie untuk merelakan nomor tersebut dipakai olehnya. "Nomor tersebut sangatlah penting, saya mengandalkanya pada saat-saat sulit dalam kehidupan pribadi dan karier saya," sambung pemain 30 tahun itu.
Sementara itu, Kessie memilih nomor punggung 79 untuk dikenakan saat berseragam Rossoneri. "Jadi, sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada Kessie. Dia anak yang cerdas dan sensitif," kata Bonucci.
Tak hanya dua orang tersebut yang menginginkan nomor jersey yang sama. Hal serupa juga terjadi di kubu Liverpool, Roberto Firmino akhirnya merelakan nomor 11 yang dikenakannya sejak tiba di Liverpool, seiring kedatangan Mohamed Salah.
Sementara di Genoa, perebutan nomor punggung sampai harus diselesaikan dengan lelang. Tak hanya di Eropa kemelut tentang nomor punggung pun terjadi di Indonesia. Dua pemain Persepam Madura Utama sempat melakukan suitan jari agar bisa mendapat nomor punggung yang diinginkan.
Hal unik lainnya sempat dialami Inter Milan. La Beneamata yang kala itu berisikan pemain bintang terpaksa membuat beberapa penyerang mereka galau. Sengketa bermula dari kedatangan Roberto Baggio yang ingin menggunakan nomor punggung 10 yang dikenakan Ronaldo Luiz Nazarui da Lima.
Il Phenomena akhirnya merelakan nomor tersebut dan mengenakan nomor 9. Hal itu menimbulkan efek domino yang membuat Ivan Zamorano harus tersingkir. Bomber asal Cile tersebut mengenakan nomor yang unik yakni 1+8 seakan membuatnya tetap mengenkan nomor 9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar