Seperti yang ditorehkan Diaspora Indonesia, Yoyo Prakosa. Ditemui di sela-sela Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Yoyo mengaku tetap rindu tanah air.
"Keluarga saya di Jakarta, jadi saya pasti pulang ke Jakarta dan iya kangen tanah air dan makanannya," katanya kepada JawaPos.com, Sabtu (1/7).
Selama ini, sejak duduk di bangku SMP, Yoyo tinggal di Amerika Serikat (AS). Usai menematkan studi di bangku SMA, Yoyo terus melanjutkan kuliah di negeri Paman Sam.
Hingga pada akhirnya bekerja dan berkarir di negara yang pernah dipimpin Barack Obama itu. Kendati demikian dia mengaku sering pulang ke Indonesia. "Saya sudah lulus dan bekerja di AS, di bidang finance," terangnya.
Terkait pidato Obama, Yoyo mengaku isi pidato tersebut begitu menyentuh dan menginspirasi. Pesan yang paling diingatnya adalah setiap generasi muda harus menjunjung tinggi keberagaman.
"Obama memang punya kenangan saat dia remaja di Indonesia, karena itu dia (Obama) diundang di kongres Diaspora. Generasi muda harus mementingkan keberagaman, sesuai pesan Obama ke kita semua bahwa Bhinneka Tunggal Ika penting," katanya.
Sama halnya di AS yang dikenal sebagai United States di mana seluruh provinsi dan negara bagian menjadi satu. "Unity in Diversity itulah yang paling menyentuh," ungkap Yoyo.
Berdasar data Ketua Dewan Diaspora Indonesia Global, Dino Patti Djalal, jumlah Diaspora di negeri orang mencapai 7 juta dan tersebar di seluruh negara. Diaspora dianggap menjadi kekuatan ekonomi yang melebihi investasi asing dan industri pariwisata Indonesia. (cr1/JPG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar