Sepakbola Indonesia begitu akrab dengan hal-hal yang berbau militer atau peperangan. Salah satu bentuk keakraban itu pernah dibahas oleh Mahfud Ikhwan dalam kata pengantar Tamasya Bola karangan rekan belakanggawang-nya itu. Ya, benar, siapa lagi kalau bukan Darmanto Simaepa.
Dalam pengantar buku itu, Mahfud membahas atau lebih tepatnya mengkritik habis-habisan romantisme penulisan sepakbola di Indonesia yang begitu lekat dengan istilah-istilah militer. Menurutnya, penggunaan istilah-istilah semacam "pasukan", "armada", "senjata", atau "jenderal", bukan saja tidak cocok, tapi terlalu gagah. Dalam khazanah militer Indonesia, katanya lagi, selain bambu runcing dan ilmu kebal, Indonesia hanya punya pleton, kolonel, dan senapan, terutama popornya.
Sementara di Eropa, menurut Mahfud, sah-sah saja. "Okelah jika istilah perang itu dipakai dalam ulasan-ulasan sepakbola Eropa, tempat negara-negara dibentuk oleh hasil peperangan yang terjadi belum, dan obsesi-obsesi sejarah atasnya masih tetap menghantui – sebagaimana simpulan Liz Crolley dkk (dalam Adam Brown, 1998)," tulisnya.
Eropa yang kita tahu saat ini memang terbentuk setelah kehancuran besar dari Perang Dunia, terutama Perang Dunia II yang terjadi pada 1939 hingga 1945. Ini adalah perang besar yang mengubah wajah Eropa, dan secara langsung maupun tidak, ikut mengubah dunia sepakbola di sana. Tak sedikit juga pesepakbola di era itu yang pada akhirnya ikut berperang untuk negaranya. Nah, siapa saja?
Willie Thornton
Foto: Rangers
Tentu tak banyak yang mengenal Willie Thornton. Tapi bagi orang-orang Skotlandia, namanya cukup tenar. Catatan 138 gol dalam 219 penampilan untuk Rangers merupakan penyebabnya. Gol-gol yang ia torehkan pada kisaran 1936 hingga 1954 itu, menahbiskan Thornton sebagai salah satu pencetak gol terbanyak di Skotlandia.
Tapi bukan itu saja yang membuat namanya terkenang. Pada masa Perang Dunia II, Thornton turut serta. Ia ditugaskan di resimen Scottish Horse angkatan darat teritorial Inggris.
Suatu waktu, Thornton mendapatkan medali kehormatan militer Skotlandia atas salah satu tindakannya dalam perang. Tidak dijelaskan secara detail tindakan seperti apa. Tapi yang jelas, dalam banyak sumber tertulis bahwa penghargaan itu diraih atas keberanian dan pengabdiannya untuk masyarakat Skotalndia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar