Selasa, 25 Juli 2017

Menyeramkan, begini kisah Herjunot dan Luna Maya dikejar boneka setan

Merdeka.com, Jawa Tengah - Dikenal banyak membintangi film layar lebar bertema drama, aktor Herjunot Ali atau yang akrab disapa Junot untuk pertama kalinya bermain film bergenre horor. Ia mengaku begitu tertantang ketika terlibat dalam film berjudul 'The Doll 2' yang tayang perdana 20 Juli lalu.

"Iya, pecah telur main film horor. Menurut saya pendekatannya dengan film drama, enggak terlalu susah sih," ujar Junot, saat jumpa pers di Hartono Mall Solo Baru, Sukoharjo, Senin (24/7), bersama Luna Maya dan Sara Wijayanto.

Sebelum menerima tawaran memerankan sosok Aldo, Junot mengatakan, banyak bertukar pikiran dengan Rocky Soraya, selaku produser, sutradara, sekaligus pembuat cerita film 'The Doll 2'. Bagi dia, memahami 'dunia lain' tak harus membuka mata batin untuk mengetahuinya.

"Untuk pendekatan karakter sendiri, bagaimana saya memahami rasa takutnya Aldo yang kebetulan bukan orang penakut dan percaya terhadap hal-hal mistis. Dan itu membantu sekali, karena saya juga tidak sedikit-sedikit percaya hal-hal yang mistis. Tapi saya percaya bahwa metafisik sebenarnya ada. Sebatas menghargai, tapi enggak harus sampai memahami (karakter Aldo) dengan membuka mata batin," kata Junot.

Berbeda dengan Junot, 'The Doll 2' merupakan film horor ke dua bagi Luna Maya setelah lebih dari 10 tahun tak bermain di film horor. Kendati begitu, pemeran Maira, istrinya Aldo ini mengaku film sekuel produksi Hitmaker Studios tersebut tentunya tetap memberikan pengalaman-pengalaman baru baginya.

"Ini ceritanya beda, problemnya beda. Maka setelah beberapa tahun saya baru kembali ke film horor ini karena memang ada unsur nilai yang bisa diambil. Kalau untuk pengalaman mistis secara langsung sih enggak ada," ujar Luna Maya.

The Doll 2 berkisah tentang tentang teror boneka bernama Sabrina terhadap rumah tangga Aldo (Herjunot Ali) dan Maira (Luna Maya). Padahal, Sabrina merupakan boneka kesayangan putri mereka, Kayla, yang tewas setelah mengalami kecelakaan tragis.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search