Hal menakjubkan dilakukan seorang ayah yang bernama Kongsak Nimitkasem demi buah hatinya. Ia rela melakukan segala cara agar anaknya bisa kembali pulih dari penyakitnya, termasuk dengan caranya berdandan dan menirukan aneka tokoh kartun.
Anak laki-lakinya, Ikkyu menderita kerusakan otak dan mengalami kelumpuhan setelah insiden tersedak empat tahun lalu. Saat itu Kongsak beserta keluarganya pergi ke sebuah restoran, namun Ikkyu yang saat itu berusia 6 tahun tiba-tiba tersedak ikan saat makan.
![]() |
Dokter yang menangani Ikkyu mengungkapkan bahwa jantungnya sempat berhenti empat menit dan tim medis berhasil menyadarkannya. Sebelum sadar, Ikkyu sempat mengalami koma selama tiga hari. Namun karena otaknya kekurangan oksigen saat jantung Ikkyu sempat terhenti, bocah yang kini berusia 10 tahun ini mengalami kerusakan otak dan kelumpuhan permanen.
Setelah bangun, Ikkyu menjadi bocah yang sama sekali berbeda. Hal ini membuat Kongsak dan istrinya sedih. Bagaimana tidak, anak berusia enam tahun yang seharusnya aktif berlari dan bermain bersama teman-temannya harus terbaring lemah tanpa ekspresi dengan anggota tubuh yang kaku dan tak bergerak.
![]() |
"Ikkyu mungkin tidak bisa mengingat apapun, tapi saya akan membantunya untuk mengingat. Bahkan meskipun jika ia tak pernah tahu betapa saya mencintainya, tapi selama ia berani untuk tetap hidup, itu cukup bagus dan saya masih bisa menjaga dia," ujar Kongsak kepada Asiaone.
Kongsak pun mencurahkan waktu dan segala perhatiannya untuk putranya itu. Ia percaya jika suatu hari kelak Ikkyu secara ajaib bisa sembuh. Untuk membuat buah hatinya ini bahagia dan mendapat respon darinya, Kongsak mulai melalukan cosplayer, berpakaian unik dan mengenakan makeup. Dengan harapan bisa memicu saraf sensorik Ikkyu.
![]() |
Meskipun terkadang Ikkyu tetap tidak responsif, namun sesekali ia tersenyum dan memberikan Kongsak secercah harapan dan semangat untuk melanjutkan terapi unik yang tak biasa ini.
"Meskipun kita tak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa mengubah masa depan," jelas Kongsak. (agm/hst)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar