Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu di antara pasien diabetes melitus yang mengikuti Konseling Terpadu (Konter) Diabetes di RSA UGM adalah Sri Sulastri (57).
Warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman tersebut divonis diabetes sejak 8 tahun lalu. Saat itu kadar gula darahnya mencapai 325 dan sempat melonjak hingga 700.
"Itu rasanya sudah lemas. Sekarang kadar gula darahnya di bawah 200," ungkapnya dengan wajah bahagia, ditemui seusai konseling, Kamis (7/9/2017).
Ia mengaku mengubah pola hidupnya menjadi lebih terjadwal dan juga sehat.
Ia juga rutin berolahraga pagi yakni dengan jalan santai selama setengah jam setiap paginya.
"Rumah saya dekat dengan UGM, jadi setiap jam setengah 6 pagi saya jalan-jalan keliling UGM," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sejak berolahraga tersebut ia merasakan badannya jauh lebih bugar, konsentrasinya meningkat, dan lemak yang ada di perut juga hilang.
"Sebelum olahraga saya cuma minum air putih. Setelah itu baru sarapan yakni makan kentang," bebernya.
Sulastri mengaku bahwa dirinya sudah mengurangi porsi dalam mengonsumsi nasi.
Ia menambahkan banyak sayur sebagai pengganti nasi tersebut.
"Saya hindari makanan seperti lemak, kulit ayam, dan sebagainya. Gula hampir tidak konsumsi sama sekali. Minum air putih dan juga jus buah tapi tanpa gula," urainya.
RSA UGM menggelar Konseling Terpadu (Konter) Diabetes yang diikuti para penderita diabetes melitus, Kamis (7/9/2017). Konseling tersebut melibatkan ahli gizi dan juga psikolog.(TRIBUNJOGJA.COM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar