Sabtu, 02 September 2017

Kisah Satria Tama, Melesat pada Saat yang Tepat

Karier Satria Tama di sepak bola melesat cepat (Hendra Eka/Jawa Pos)

JawaPos.com - Awalnya Satria Tama hanya tercatat sebagai penjaga gawang ketiga di tim Gresik United. Namun cedera dan penampilan buruk dari dua kiper senior membuat Satria Tama mendapat kepercayaan untuk tampil sebagai starter di tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut.

Satria Tama sudah bergabung dengan tim senior Gresik United sejak Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu. Ia menjadi penjaga gawang ketiga di bawah Dimas Galih Pratama (kiper utama) dan M. Irpan (kiper kedua). Saat itu Satria ditangani oleh M. Hadi, pelatih kiper yang membimbingnya sejak usia 14 tahun.

Satria mendapat kepercayaan setelah kiper kedua M. Irpan dibobol empat gol oleh Madura United. Kemudian ia ditunjuk sebagai penjaga gawang utama pada pertandingan kandang melawan Bhayangkara FC di Stadion Petrokimia, 12 November 2016 lalu. Sejak saat itu Satria selalu menjadi andalan Gresik United. Ia bermain selama enam kali selama ISC 2016 lalu.

"Begitu Dimas sakit dan Irpan under perform, Satria yang naik. Itu titik baliknya. Sejak saat itu saya mulai memasang Satria Tama," kenang M. Hadi kepada JawaPos.com.

Menurut M. Hadi, Satria Tama muncul di waktu yang tepat. Saat Gresik United sedang membutuhkan penjaga gawang yang mampu memberikan rasa aman, Satria menjawabnya dengan performa yang selalu gemilang. Nama Satria menjadi idola anak-anak muda pecinta Laskar Joko Samudro.

"Semua butuh proses. Dia sempat gabung Timnas U-19 dan melakukan blunder. Saya naikkan dan perbaiki mentalnya. Tekniknya juga diperbaiki sehingga dia kembali semangat," kenang pelatih kiper di tim Persebaya Surabaya.

M. Hadi mengaku mendapat banyak pertanyaan tentang keputusannya memilih Satria Tama sebagai penjaga gawang utama Gresik United. Ia menjawabnya dengan santai. Menurut M. Hadi, sudah saatnya Satria muncul di permukaan sepak bola profesional. Dan, keputusan M. Hadi memang sangat tepaat dan jitu.

"Begitu dia bermain, dan tampil bagus, banyak orang yang bertanya-tanya kenapa saya berani memainkan Satria? Saya jawab, 'Kenapa harus tidak berani? Wong dia memang sudah waktunya bermain'. Saya sudah sampaikan ke Satria bahwa namanya akan terus melambung di Gresik," akunya.

Dengan bakat yang dimiliki, Satria Tama sebenarnya bisa menjadi penjaga gawang Gresik United sejak awal ISC 2016 begulir. Namun M. Hadi menundanya. Ia ingin Satria Tama matang di saat yang tepat. Selain itu Satria Tama juga harus mempersiapkan mental sebelum bertanding di level profesional.

"Semuanya memang butuh waktu. Kalau dia saya pasang dari awal kompetisi, ketika dia drop, dia akan hilang. Ketika tekniknya sudah diperbaiki, begitu saatnya tampil, dia akan terus melambung," urai M. Hadi.

"Dulu dia cuma kiper ketiga. Kiper pertama adalah Dimas Galih, kiper kedua Irpan, baru ada Satria di bangku ketiga. Sekarang dia penjaga gawang utama di Gresik dan Timnas U-22," tutupnya.

(saf/JPC)

Alur Cerita Berita

Rekomendasi Untuk Anda

Sponsored Content

loading...

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search