Kamis, 19 Oktober 2017

Kisah Fadly Sahab, Rintis ZAP Clinic dari Sales Door to Door

JAKARTA - Para pengusaha telah membuktikan bahwa tidak ada hal besar yang diraih tanpa perjuangan. Hal inilah yang dilakukan oleh pendiri klinik kecantikan ZAP Clinic, Fadly Sahab. Fadly adalah orang di belakang ZAP Clinic yang kini menjadi klinik kecantikan yang cukup masyhur bagi kaum hawa.

Pria berusia 33 tahun itu memulai usahanya di 2009 secara sederhana dengan konsep home service yaitu memberikan Iayanan perawatan dari rumah ke rumah. Ide bisnisnya muncul dari teman yang berasal dari luar negeri, lantaran di luar di negara asalnya, ada perawatan yang belum ada di Indonesia.

"Saya mulai dari layanan home service, dari rumah ke rumah, selama tahun 2009. Satu klien sebulan, lalu satu klien seminggu, lama kelamaan tiap hari dapat klien," ujarnya dalam acara Sharing Session SINDO bersama CEO ZAP, di Kantor Sindo, Kamis (19/10/2017).

Fadly menjelaskan, awal mula memiliki tempat perawatan sendiri dengan menyewa ruangan di rumah temannya dengan membayar sewa Rp2 juta per bulan. ZAP Clinic pun terus berkembang di tengah pertumbuhan ekonomi yang sedang Iesu.

Padahal, sebagai pria yang tidak berangkat dari dunia kecantikan, Fadly mutlak harus belajar banyak untuk memimpin klinik kecantikan miliknya. Saat ini, ZAP Clinic telah memiliki 32 klinik.

"Awal tahun ada 23 klinik, sekarang 32, kita akan buka tiga lagi. Jadi total 35 outlet, berkembangnya cepat banget. Selain itu, kita pindahin lima outlet ke tempat yang lebih bagus," tuturnya.

Sejak mulai mendirikan ZAP pada tahun 2009, alumnus Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Universitas Gadjah Mada ini, kerap berkonsultasi dengan dokter ahli maupun terjun langsung mengenal para pelanggan untuk memahami kebutuhan pasar.

Pemilik tunggal klinik kecantikan khusus wanita ini menuturkan bahwa pertumbuhan ZAP Clinic di tahun ini cukup menggembirakan. Sejak awal tahun pendapatan perusahaan terus tumbuh, terutama karena didukung oleh penambahan sekitar 5.000 klien baru setiap bulan.

(mrt)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search