Kementerian Dalam Negeri mengadakan kegiatan bertajuk Nusantara Expo dan Forum 2017 di Anjungan Keong Emas, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ratusan orang berbondong-bondong untuk datang ke lokasi tersebut. Namun mereka mempunyai alasan tertentu untuk ke tempat tersebut. Salah satunya ingin mendapatkan e-KTP.
Beberapa orang yang didominasi oleh warga Jakarta mengaku sejak tadi padi datang ke stand e-KTP tersebut dengan tujuan segera mendapatkan e-KTP. Karena kartu e-KTP yang ditunggu-tunggu sejak lama di kelurahan tak kunjung datang.
"Jam sembilan antre panjang dan berdesak-desakan," kata Didik (21) di lokasi, Kamis (19/10)
Didik yang merupakan warga Pondok Gede mengatakan berkas yang harus dibawa agar dapat mendapatkan e-KTP ialah surat keterangan dari kelurahan serta fotokopi Kartu Keluarga. Dalam prosesnya mengurus e-KTP tidak dikenakan biaya apapun.
"Alasannya datang kesini karena hampir setahun yang lalu melakukan perekaman. Katanya blangko e-KTP habis sehingga nggak jadi-jadi. Kalau ke situ (kelurahan) juga sama saja belum jadi," ucapnya.
Sementara itu, Edi Siswoyo (30) yang merupakan seorang advokat mengaku datang ke stand e-KTP karena diberitahu oleh temannya melalui aplikasi WhatsApp group.
Ia juga mengaku alasannya datang kesini karena selama ini di kelurahan kartu e-KTPnya tidak kunjung selesai. "Perekaman sudah lama, dan setiap bulan dicek ke kelurahan nggak jadi-jadi," imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Herni (36) warga Klender, ia dan suaminya rela datang ke TMII pukul 10 pagi tadi. "Tujuannya untuk mencetak e-KTP," ucap Herni.
"Perekaman sudah setahun yang lalu. Makanya langsung datang agar mendapatkan e-KTP," katanya lagi.
Selama berada di stand tersebut, Herni mengaku ada keluhan selama proses mengantre tersebut. Mulai dari antrean yang tidak tertib. "Kayak antre sembako," katanya.
Menurutnya, informasi yang didapat dari WhatsApp grup tidak sesuai dengan realita yang ada di lapangan. Padahal informasi yang ia dapat di media sosial mengatakan jadwalnya pukul 09.00 WIB hingga selesai. Pembuatan e-KTP ini hingga 22 Oktober mendatang.
"Kecewa mas, katanya jam 5 ditutup tapi kok jam 2 malah ditutup, katanya sistemnya nggak bisa diupdate. Kan pelayanan publik harus bisa diganti. Kan ini katanya nggak hanya di Jakarta tapi juga seluruh Indonesia," terangnya.
"Kendalanya, kurang banyak persiapan Komputernya juga hanya dua katanya," imbuhnya.
Selain dari sisi persiapan, ia juga kesal dengan alasannya Kemendagri membuka stand di TMII. Karena ia harus membayar pintu masuk senilai Rp 10 ribu per orang dan Rp 6 ribu per motor.
"Satu orang masuk TMII Rp 10 ribu dan motor Rp 6 ribu, bagaimana kalau mobil dan banyak orang di dalamnya," keluh dia.
Namun ia juga senang dengan adanya stand e-KTP ini. Alasannya karena selama ini ia menunggu e-KTP tidak kunjung hadir sehingga dengan adanya stand ini bisa membantu para warga yang belum mempunyai e-KTP.
"Bagus, karena buat yang belum pada jadi. Senang sih, seperti terbantu. Gratis dan tidak dipungut biaya," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar