Selasa, 10 Oktober 2017

Kisah Museum Ismail Marzuki yang 32 Tahun Tak Terealisasi

Liputan6.com, Jakarta - Anak komponis sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki, Rachmi Aziah, 69 tahun, kecewa dengan penanganan barang peninggalan ayahnya oleh Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (UP PKJ TIM).

Pengelola TIM meminta barang-barang peninggalan Ismail Marzuki pada 1985. Rachmi mengingat Direkturnya waktu itu adalah Soeparmo.

"Katanya kan dia mau bikin museum kecil Ismail Marzuki. Nyatanya sampai sekarang enggak ada," ia mengeluh ketika ditemui di kediamannya di Sawangan, Depok, Selasa (10/10/2017).

Ismail Marzuki merupakan komponis yang menciptakan 200 lagu, di antaranya bernuansa perjuangan. Pada 2004, ia ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Namanya juga di abadikan sebagai Pusat Kesenian Jakarta sejak 1967.

Rachmi mengatakan ada banyak memorabilia Ismail Marzuki yang ada di tangan UP PKJ TIM. Benda-benda itu antara lain, sebuah biola, dua akordeon, jam dinding, foto-foto, lukisan.

"Ada satu koper partitur lagu punya Bapak (Ismail Marzuki) yang saya kasih," kenang Rachmi.

Pihak Keluarga tidak mengetahui di mana lokasi barang-barang itu saat ini. Rachmi berharap dengan benda-benda itu bisa dinikmati publik lewat museum Ismail Marzuki. Namun, sampai saat ini janji itu tidak terealisasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search