Adalah ibu asal China bernama Zou Hongyan yang membesarkan anak tunggalnya sendirian selama tiga puluh tahun terakhir. Walau dibesarkan sendiri, anak lelaki bernama Ding Ding tersebut tumbuh menjadi anak yang pintar hingga berhasil kuliah di universitas bergengsi Harvard. Padahal ketika lahir Ding sempat diprediksi akan catat atau berintelegensi rendah.
![]() |
Suami Zou ketika itu setuju dengan dokter dan berpendapat jika anak tersebut akan membebani mereka seumur hidup. Zou sendiri tidak setuju dengan suami dan dokter serta ingin tetap membesarkan Ding Ding. Karena hal itu, ia dan suami harus bercerai.
![]() |
Zou pun belajar memijat otot-otot Ding yang kaku karena kondisinya. Ia juga sering mengajarkan permainan edukasional kepada Ding Ding agar kemampuan buah hatinya terasah. Meski anaknya punya keterbatasan, Zou juga bersikeras mengajarkannya makan dengan sumpit meski awalnya sulit.
"Aku tidak ingin dia malu dengan keterbatasan fisiknya. Karena dia tidak semampu yang lain di banyak hal, ekspektasiku kepada dia menjadi lebih tinggi, jadi aku harus membuatnya bekerja lebih keras," ungkap Zou.
![]() |
"Aku tidak pernah berani bermimpi mendaftar ke Harvard. Adalah ibuku yang tidak pernah berhenti mendukungku untuk mencoba. Kapanpun aku punya keraguan, dia akan membimbingku. Di usia 29, aku masih bergantung pada ibuku. Aku harap aku akan bisa segera lebih sukses dan mandiri jadi ibu bisa mendapat kehidupan yang lebih baik," kata Ding Ding. (ami/ami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar