[embedded content]
Kisah unik panen raya di Jepang membikin jerami menjadi berbagai bentuk.
Solopos.com, TOKYO – Selepas padi-padi dipanen, merupakan hal biasa kalau para petani membakar jerami sisa panen. Selain memudahkan untuk pembuangan, ada yang mempercayai kalau abu bakaran jerami bisa dipakai sebagai pupuk.
Tapi, sepertinya hal itu tak berlaku bagi petani Kota Niigata, Jepang. Petani di kota tersebut memakai jerami sisa panen untuk membangun hewan raksasa.
Dikutip Solopos.com dari Boredpanda, Kamis (12/10/2017), Kota Niigata memiliki acara yang biasa dilakukan setelah musim panen di bulan September hingga Oktober. Disebut sebagai Wara Art Festival, acara tersebut memakai jerami sisa panen untuk membuat karya seni berupa hewan raksasa.
Wara Art Festival pertama kali diadakan pada 2008. Diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Kota Niigata dan Universitas Seni Musashino, Wara Art Festival memanfaatkan jerami sisa panen yang kini tak lagi diminati untuk membuat kerajinan tangan. Pengrajin telah beralih ke bahan baku kayu.
Agar jerami sisa panen tak menjadi limbah, mahasiswa Musashino bersama-sama membuat hewan raksasa dari jerami yang ada. Para mahasiwa terlebih dahulu membuat kerangka hewan raksasa di areal kampus, bahkan ada yang di kelas.
Setelah itu pengerjaan berpindah di tanah lapang atau ruang terbuka di Kota Niigata. Di tempat-tempat terbuka itu hewan-hewan dibangun. Untuk tahun ini setidaknya ada lima hewan raksasa yang dibangun menggunakan jerami sisa panen. Hewan-hewan tersebut antara lain gorila, harimau, buaya, kerbau, dan badak.
Hewan-hewan itu menjadi daya tarik baru bagi Kota Niigata dan menjadi spot swafoto.
SOCIAL KITCHEN SOLO, informasi selengkapnya KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar