Rabu, 22 November 2017

Kisah Polisi Pelosok Negeri Berdayakan Pecandu Narkoba untuk Cegah Radikalisme

RIAU - Sulitnya akses kendaraan dan minimnya jangkauan bantuan dari pemerintah pusat di Desa Makmur, Pelalawan, Riau, tidak membuat Wempri Kamri, seorang Polisi berpangkat Bripka, surut membangun kemajuan di daerahnya.

Dia berhasil memberdayakan para pemuda Desa Makmur untuk membangun daerahnya serta mencegah masuknya paham radikalisme.

BERITA TERKAIT +

Bripka Wempi merupakan Bhabinkamtibnas di Polres Pelalawan. Pria yang sudah setahun menjadi Bhabinkamtibnas di Pelalawan ini mampu mengumpulkan sekira 150 pemuda di Desa Makmur yang notabennya kurang berpendidikan untuk diberdayakan. Bahkan, dari 150 pemuda tersebut terdapat beberapa kawula yang merupakan mantan pecandu narkoba dan kini diberdayakan Wempi untuk mencegah masuknya paham radikalisme di desa itu.

Atas keuletan Wempi, Pemerintah Daerah (Pemda)‎ menghadiahi sebuah bangunan untuk tempat berkumpul para pemuda yang kini dijadikan wadah melakukan kegiatan positif. Di malam itu, gelap dan tidak ada yang lampu yang menyinari, Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi, tiba-tiba menyambangi 'markas' atau tempat berkumpulnya para pemuda tersebut.

Benar saja, dimarkas itu telah berkumpul puluhan pemuda yang terdiri dari berbagai komunitas, mulai dari pecinta vespa, hingga komunitas pemuda tuna rungu.‎ Mereka berkumpul untuk bersenda gurau ataupun berbagi kisah. Kaswandi sudah mengetahui kegiatan yang dilakukan Wempi tersebut sejak lama.

Menurut Kaswandi, kegiatan positif yang dilakukan tersebut Wempi salah satunya bertujuan untuk mencegah paham radikalisme masuk ke wilayahnya. Apalagi, wilayah Pelalawan merupakan salah satu daerah perbatasan di Riaau dan masih didominasi dengan lahan-lahan perkebunan yang memungkinkan masuknya para pemikir radikal alias teroris.

‎"Perlu saya sampaikan, Bhabinkamtibnas ini adalah ujung tombak untuk pencegahan radikalisme. Kita sudah arahkan seluruh Bhabim yang ada di desaa-desa untuk memberikan penyuluhan penolakan paham radikalisme‎," kata Kaswandi ditemui di Desa Makmur, Pelalawan, Riau, Selasa (21/11/2017), malam.

Bukan tanpa kendala pengabdian Wempi kepada kecintaannya terhadap desanya tersebut. Kerap kali, kata Wempi, banyak pemuda yang sulit untuk dibina dan dijadikan satu visi serta misi untuk melawan radikalisme.

"Kendalanya sangat banyak, apalagi berurusan dengan banyak kepala, tapi alhamdulilah karena kita mengerti pemuda, maka gampang, dan karena mereka anggap tidak ada sosok yang dapat membina mereka, kendala tersebut bisa diperkecil," kata Wempi di lokasi yang sama.

Cukup banyak kegiatan positif yang ditelurkan Wempi kepada para pemuda Desa Makmur untuk menanamkan kecintaannya terhadap Indonesia. Kegiatannya itu diantaranya dengan mengajarkan pemuda seni budaya dan bidang olahraga.

"Jadi ada persatuan sepakbola, bulu tangkis, ada juga seni reog dan kuda lumping yang sudah lama vakum dan diadakan kembali disini. Untuk pertaniannya, kita menanam tanaman pangan serta hasil produksi," ungkap Wempi.

Kaswandi, selaku atasan Wempi tak lantas menutup mata terhadap pengabdian serta totalitas anak buahnya tersebut. Wempi pun mendapatkan penghargaan sebagai Bhabinkamtibnas terbaik dan menjadi panutan.

Bahkan, ‎Kapolda Riau, Irjen Nandang pun mengganjar Wempi sebagai salah satu Bhabinkamtibnas terbaik di Riau. Penghargaan itu pun tidak serta merta menghentikan langkah Wempi untuk membina pemuda di Desa Makmur.

Harapan Wempi, perbuatannya itu dapat menjadi inspirasi bagi seluruh manusia untuk berbuat baik terhadap sesama. Oleh karenanya, Wempi ingin terus-menerus mengembangkan potensi pemuda Desa Makmur hingga mendapatkan ternama di tingkat nasional‎.

"Ya karenaa saya punya visi dan misi menjadi agen perubahan di masyarakat. Membina di Desa Makmur, membentuk komunitas. Banyak yang berbakat yang kemudian saya fasilitasi‎ hingga mereka menjadi orang yang berguna bahkan terkenal," tandasnya.

(sal)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search