Selasa, 26 Desember 2017

Kisah Anak Lolos dari Maut Dibunuh Ayahnya Sendiri

VIVA – Seorang anak berusia 14  tahun menjadi saksi kasus pembunuhan terhadap ibunya, Kholifah yang diduga dilakukan ayahnya sendiri, Mujiono, di Desa Yosowilangun Kidul, Lumajang, Jawa Timur.

Kasat Serse Polres Lumajang Roy Aquari Prawiro Sastro menjelaskan, kasus itu terjadi pada Senin kemarin, 25 Desember 2017. Polisi mendapat laporan penemuan dua mayat, satu pria dan satu wanita di lokasi kejadian.

"Polisi ke TKP, tidak ada kerusakan, pintu dan jendela terkunci. Hanya pintu depan yang terbuka," ujarnya dalam wawancara dengan tvOne, Selasa pagi, 26  Desember 2017.

Selain itu, polisi juga mendapati seorang anak yang selamat dalam kejadian ini. Berdasarkan cerita anak tersebut, Roy menuturkan, pada saat kejadian anak itu mendengar ayahnya marah kepada ibunya. Kemudian, anak itu mendengar suara rintihan kesakitan ibunya.

Setelah itu, sang ayah masuk ke kamar anaknya. Pelaku menyabetkan parang sepanjang sekitar 60 sentimeter ke arah perut anak itu. Sang anak tergeletak. Namun, ternyata dia masih hidup.

Ketika suara ayah dan ibunya tak  terdengar lagi, anak itu berusaha bangkit dan mencari pertolongan. Saat keluar dari rumah, ia sempat  melihat ada bercak-bercak darah. Dia lantas menuju rumah kakeknya yang berlokasi di sebelah rumahnya. Korban yang terluka lantas diantar ke puskesmas setempat. Kakeknya lantas mendatangi lokasi dan mendapati dua orang tewas. Diduga, pelaku bunuh diri setelah membunuh istrinya.

Mengenai latar belakang pelaku melakukan  aksi itu, Roy menyebutkan, pelaku menderita sakit perut yang tidak sembuh-sembuh. "Kalau tidak sembuh lebih baik mati saja," ujar Roy menirukan perkataan pelaku seperti diungkapkan saksi.

Kemungkinan pelaku mengalami depresi, Roy mengemukakan, berdasarkan keterangan saksi, pelaku pulang merantau dari Kalimantan, beberapa tahun lalu. Setelah itu, pelaku kerap marah-marah. Hal itu dikuatkan dengan keterangan bidan di puskesmas setempat bahwa pelaku marah-marah ketika hendak dirawat.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search