Rabu, 06 Desember 2017

Kisah Pilu Gadis Rohingya, Ungkap Fakta Sebenarnya di Camp Pengungsian, Kondisinya ...

TRIBUN MEDAN.COM -  Para gadis-gadis pengungsi Rohingya di Bangladesh, terpaksa menikah di usia dini demi bisa mendapatkan makanan.

Dikutip dari The Guardian, Program Pangan Dunia (WFP) PBB melaporkan bahwa semakin banyak keluarga pengungsi Rohingya yang menikahkan putri mereka yang masih berusia sangat muda.

Motifnya adalah untuk mengurangi jumlah anggota keluarga yang harus diberi makan, dikarenakan terbatasnya pasokan makanan untuk mencukupi kebutuhan seluruh anggota keluarga.

Sehingga, keluarga tersebut dapat menyimpan jatah makanan lebih banyak dan putri mereka dapat mencari jatah makanannya sendiri dengan keluarga barunya.

Namun, yang disayangkan, gadis-gadis yang dinikahkan masih berusia sangat muda, bahkan sampai 12 tahun.

"Saya belum berusia dewasa ketika saya menikah," cerita seorang perempuan Rohingya bernama Anwara, yang menikah di usia 14 tahun.

"Waktu itu, saya belum paham soal apa yang terjadi, sebab saya lemah dan kelaparan. Saya bahkan tidak memberitahu siapapun ketika saya hamil," katanya.

Menurut Anwara, gadis-gadis semuda itu belum paham soal kehidupan dan masa depan, apalagi berkeluarga.

"Seandainya saya bisa menghabiskan waktu lebih banyak tanpa harus mengurus anak dan suami. Pasti hidup akan lebih indah," tutur Anwara.

Gadis Rohingya lain, Marium (14), mengatakan bahwa dirinya memutuskan untuk setuju menikah demi membebaskan ibunya dari tanggung jawab untuk menghidupinya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search