Bersama sang suami, Alice membentuk bisnis sebagai antisipasi kalau karir di dunia hiburan tak semoncer dulu. Awalnya mereka menaruh semua uang dalam bisnis telekomunikasi, sayang malah dibawa kabur oleh mitra bisnisnya.
"Partner itu tiba-tiba lenyap. Lari dengan semua uang kami," curhat Alice Norin di ajang Creativepreneur Corner 2018 di JX International, Surabaya, Minggu (28/1/2018).
Foto: detikcom |
Kejadian itu adalah pukulan berat buat Alice. Bisa dibilang, kantong mereka benar-benar bolong. Tapi tidak lantas jawabannya adalah putus asa.
Alice dan suaminya pun memutar otak, tidak kapok berbisnis lagi. Pilihan pun dijatuhkan pada toko pakaian. Namun karena sudah tidak ada biaya, mereka tidak mampu membuka toko fisik.
Akhirnya dipilihlah metode penjualan secara online. Ketika membuat situsnya pun utang dulu. "Saya lalu minta tolong promosiin teman artis dan buzzer medsos biar heboh dulu," kisah Norin.
Tak dinyana ketika dirilis tahun 2013, website jualan baju bernama 8wood itu disambut antusias. Bahkan sampai situsnya mengalami crash karena banyaknya trafik.
"Jadi kuncinya berbisnis itu enjoy dan menikmati proses. Juga learning by doing," tandas Norin. (rou/rou)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar