BLANCHE Monnier adalah seorang sosialita Prancis yang terkenal cantik dan berasal dari sebuah keluarga yang dihormati. Namun, kehidupan perempuan yang hidup pada abad 18 itu berubah drastis karena jatuh cinta. Sayangnya pria yang berhasil merebut hati Blanche bukanlah sosok yang disukai sang ibu.
Pada 1876, saat Blanche berusia 25 tahun, ia jatuh cinta kepada seorang pengacara tua yang tinggal di dekat rumahnya. Tak hanya jatuh cinta, Blanche juga ingin menikahinya. Namun, keputusan ini membuat ibunya tidak bahagia hingga menentang kemauan sang putri. Madam Monnier berargumen bahwa putrinya tidak bisa menikahi seorang "pengacara tanpa uang" dan menggunakan semua cara untuk mencegah pernikahan keduanya.
Madam Monnier mencoba mengubah pikiran Blanche dengan cara halus tapi sayangnya hal ini tidak berhasil. Wanita muda itu tidak berniat memenuhi permintaan ibunya. Merasa buntu, akhirnya Madam Monnier mengunci darah dagingnya itu di sebuah ruangan kecil agar ia bisa berubah pikiran. Namun, nyatanya Blanche tetap kukuh dengan keputusannya.
Blanche seolah menghilang dari muka bumi, atau setidaknya menghilang dari Paris. Tak satu pun dari teman-temannya tahu di mana dia berada. Ibu dan saudara laki-lakinya saat itu menjalani kehidupan mereka seperti biasa dan membuat Blanche pada akhirnya dilupakan.
Tahun-tahun berlalu, pengacara yang dicintai Blanche meninggal dan nasib Blanche tetap menjadi misteri. Sampai suatu hari di tahun 1901, ketika jaksa agung Paris menerima sebuah catatan anonim aneh yang berbunyi:
"Monsieur (Tuan) Jaksa Agung: Saya mendapat kehormatan untuk memberi tahu Anda tentang kejadian yang sangat serius. Saya berbicara tentang perawan tua yang dikurung di rumah Madame Monnier, ia sering dibiarkan kelaparan dan hidup dengan sampah busuk selama dua puluh lima tahun terakhir," tulis pesan tersebut sebagaimana dilansir dari The Vintage News, Minggu (7/1/2018).
Pesan itu pun mengejutkan para petugas berwenang. Tidak ada yang percaya bahwa Madam Monnier mampu melakukan hal seperti itu. Ia adalah seorang warga terhormat di Paris, dari sebuah keluarga aristokrat yang kerap memberikan sumbangan. Polisi kemudian dikirim ke rumah mereka guna memastikan kebenaran dari pesan tersebut.
Sebelumnya
1 / 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar