Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Maximus Mukin (55), seorang Nelayan Pantai Owa, Kecamatan Wulanggitang Flores Timur berhasil menyelamatkan 80 anakan Penyu atau Tukik, Jumat malam (16/2/2018).
Maximus menemukan Tukik yang baru menetas sepulang memancing, lalu berinisiatif memagari sarang telur Penyu agar selamat dari predator.
Suami dari Petronela Pulonitin ini, bersama dengan masyarakat nelayan menginformasikan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Flotim.
Kabid Pengawas Sumber Daya Perikanan dan Perijinan Usaha Perikanan pada DKP Flotim Apolinardus Y.P.Demoor kepada Pos Kupang.com Sabtu mengungkapkan terimakasihnya kepada masyarakat.
"Kesadaran masyarakat kita sudah cukup baik dan mereka berinisiatif menjaga agar hewan yang dilinsungi undang-undang ini tetap lestari di Flotim," kata Dus, demikian Apolinardus Demoor disapa.
Namun Dus menyayangkan dua pekan lalu di tempat yang sama ditemukan 25 telur Penyu yang sudah busuk.
"Hanya 1 tukik yang selamat, satu ekor mati dan beberapa telur sudah menetas tapi tukiknya sudah tidak ditemukan. Kemungkinan dimakan predator," kata Dus.
Tim yang terdiri dari Dinas Perikanan Flotim, WCS dan Misool Baseftin di lokasi langsung menyosialisasikan nelayan agar ketika menemukan telur Penyu, agar menyimpan di tempat yang aman dari predator sebelum lapor ke tim.
Kata Dus, tim DKP, WCS dan Misool Baseftin sekaligus memberikan informasi bahwa telur atau bagian seluruh dari Penyu sudah dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar