Selasa, 13 Maret 2018

Cara Mewaspadai Hoax: Belajar dari Kisah Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman tidak lantas percaya begitu saja akan kabar yang dibawa burung Hud-hud, tutur Dr Zain An-Najah.

Cara Mewaspadai Hoax: Belajar dari Kisah Nabi Sulaiman

Zakhi Hidayatullah

Pakar fiqh Dr Zain An-Najah dalam diskusi "War on Hoax" di Cawang, Jakarta, Sabtu (10/03/2018).

Hidayatullah.com– Pakar fiqh yang juga Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr Zain An-Najah, menjelaskan salah satu cara mewaspadai suatu kabar hoax atau bukan.

Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an Surat An-Naml yang membahas kisah burung Hud-hud.

Zain menceritakan, ketika itu burung Hud-hud telat menghadiri pertemuan rutin dengan Nabi Sulaiman. Ketika datang, burung Hud-hud menjelaskan bahwa dia melihat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu.

Baca: Jurnalis Muslim Dinilai Tak Mungkin Memproduksi Hoax

Namun, sambungnya, Nabi Sulaiman tidak lantas percaya begitu saja akan kabar yang dibawa burung Hud-hud.

Jadi, jelasnya, Nabi Sulaiman pun sudah mampu mewaspadai suatu kabar apakah  hoax atau bukan.

Tak hanya di situ, terang Zain, Nabi Sulaiman kemudian juga mengirimkan surat untuk memastikan apakah benar ada negeri bernama Saba, dimana terdapat kerajaan yang dipimpin seorang ratu bernama Bilqis.

Baca: War On Hoax: Kritis Tanpa Hoax

"Itu untuk menguji kebenaran apa yang dibawa Hud-hud," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "War on Hoax" di Aula Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq, Jl Otista Raya, Cawang, Jakarta, Sabtu (10/03/2018).

"Ini menarik, dalam jurnalistik saya berharap (anggota) JITU juga harus banyak membaca al-Quran, al-Qur'an itu memang masya Allah luar biasa," tambahnya.

Tidak hanya di Surat An-Naml, Pimpinan Pesantren Tinggi Al-Islam ini menambahkan, dalam al-Qur'an banyak lagi disebutkan mengenai fenomena yang berkaitan hoax dan cara mengantisipasinya.

"Ini saya merangkum ada 30 ayat tentang hoax," pungkasnya.*

Baca: Kiat-kiat Mengenali Berita Palsu atau Hoax versi Facebook

Rep: Yahya G Nasrullah

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search