MEMILIKI sebuah keluarga yang harmonis, bahagia dan berkecukupan tentunya jadi keinginan dan cita-cita dari semua orang.
Akan tetapi, tentunya kemewahan ini tidak bisa dirasakan secara merata oleh semua orang di dunia ini. Termasuk oleh seorang bocah berusia tujuh tahun, yang di usia sedini tersebut sudah harus mencicipi kejamnya dunia dan sekaligus harus bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.
Bagaimana tidak? Changjian adalah seorang anak kecil laki-laki yang baru berusia tujuh tahun namun alih-alih bersekolah dan bermain selayaknya anak kecil seusianya, Changjiang malah harus bekerja keras membanting tulang mengumpulkan pundi-pundi uang dengan bekerja sebagai seorang petugas kurir antar atau delivery man yang mana ia mengerjakan segala tugasnya mulai dari menyortir paket parsel di kantor, lalu memasukkannya ke dalam truk pengantar paket, baru kemudian ia antarkan sendiri ke alamat-alamat tujuan yang tertera.
Kisah pilu dari Changjiang ini diawali dengan momen di mana ia ditinggal pergi begitu saja oleh sang ibu kandung. Kala itu Changjiang awalnya hidup bersama kedua orangtuanya di provinsi Shandong, namun kemudian sang ayah jatuh sakit sehingga membuat sang ibu memutuskan untuk pergi meninggalkan sang suami juga sang anak, Changjian begitu saja. Kemudian kesedihan Changjian bertambah dengan kejadian di mana akhirnya sang ayah yang ditelantarkan oleh ibu Changjian yang belakangan diketahui telah menikah kembali dengan pria lain da, tidak lama kemudian meninggal dunia.
Hidup seorang diri sebatang kara bagai anak yatim piatu, akhirnya Changjian pun dirawat oleh salah satu kolega dari pihak sang ayah,Yan Shifang. Namun dengan dirawat Yan Shifang, bukan berarti Changjiam menjadi bisa bersekolah dan hidup normal bagaikan anak-anak kecil lain pada umumnya. Sebab, Changjian disebutkan tidak bisa mendaftar ke sekolah karena ia tidak masuk dalam daftar keluarga ditambah dengan situasi finansial Yan Shifang yang juga tidak memungkinkan.
Alih-alih bersedih dan memberontak, melihat situasi ini Changjian malah merasa bagaimanapun ia harus bisa membantu Yan Shifang yang sudah mau merawatnya dengan cara apapun. Hingga inilah yang menjadikan latar belakang alasan mengapa akhirnya Changjian bekerja menjadi seorang petugas jasa antar alias delivery man.
Untungnya, kini diketahui lebih lanjut setelah kisah hidupnya yang pilu ini telah viral, banyak orang yang datang kepada Changjian untuk mencoba memberikan pertolongan. Salah satunya agen administratif setempat yang dikabarkan telah mengizinkan Changjian untuk tinggal di pusat kesejahteraan anak.
Selain itu, sekolah dasar setempat juga mengizinkan Changjian untuk bersekolah tanpa harus membayar iuran sekolah alias sekolah dengan gratis. Kini selain bisa bersekolah seperti seharusnya anak-anak seusianya, Changjian juga sudah bisa merayakan ulang tahunnya untuk pertama kalinya bersama anak-anak lainnya yang juga tinggal di pusat kesejahteraan anak tersebut sebagai momentum pertanda telah dimulainya kehidupannya yang baru. Demikian seperti disitat Koreaboo, Selasa(27/3/2018).
(hel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar