TRIBUNJABAR.ID, CILILIN - Dari sebuah desa, Rohimah datang ke ibu kota. Tepatnya setelah kawin dengan Endang, suami keenamnya.
Namanya dikenal setelah ia membuat heboh pada peristiwa Bintaro, Oktober 1987.
Di desanya, bekas guru agama ini dikenal tak memiliki kejujuran. Berikut adalah kisah lama mirip sinetron yang diangkat kembali oleh Intisari.
Di kampung halamannya Desa Karang Anyar, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jabar orang tua dan ketiga anak kandung Rohimah dari suami kelimanya, tak tahu-menahu jika Rohimah dipenjara.
Mereka cuma tahu Rohimah ditangkap polisi. Tapi apa sebabnya ia ditahan, keluarganya pun tak tahu-menahu.
Di desa kelahirannya di tepi Waduk Saguling itu pun nama Rohimah tak ada yang kenal.
Baca: Batal Lawan Persija, Gelandang Persib Oh In Kyun Ubah Fokus ke Madura United
Baca: Warganet Ungkap Jejak Digital Satu Pria Berkaus #2019GantiPresiden yang Diduga Mengintimidasi Susi
Karena ketika lahir, anak sulung dari empat bersaudara pasangan Rasidi (71) dan Marhamah (63) itu diberi nama Saadah.
"Saya tak habis mengerti, kenapa Saadah melakukan perbuatan itu," kata Saidi — panggilan sehari-hari Rasidi, bingung.
Sedangkan Cucun (14), anak sulung Rohimah, berkata, "Saya pernah ke Jakarta tahun lalu selama sebulan. Waktu itu emak dipanggil Elli oleh tetangganya di Rawa Buaya, Jakarta. Saya tak bertanya pada emak, mengapa mengganti namanya. Hanya dalam hati saja heran."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar