Senin, 30 April 2018

Kisah Tunanetra asal Gunungkidul, Bertahan Hidup dari Menganyam Tikar

Laporan Calon Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan Painem (67) warga dusun Gentungan, Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul.

Matanya mengalami kebutaan saat berusia 14 tahun.

Namun demikian, jemarinya terampil menganyam tikar tiap harinya walaupun telunjuk tangannya sudah sulit ditekuk akibat penyakit stroke yang dideritanya beberapa waktu lalu.

Setiap bulannya ia menyelesaikan 4 anyaman tikar.

Jika telah selesai ada pengepul dari Wonosari yang menampung hasil karyanya.

Satu anyaman tikar ia jual ke pengepul seharga 30 ribu rupiah.

"Setiap bulan ada pengepul yang datang, satunya dibeli dengan harga 30 ribu per tikar, total dalam satu bulan 120 ribu," terang Painem, Senin (30/4/2018).

Terkait kondisi matanya, Painem mengaku tidak mengetahui penyebab kebutaannya.

Baca: Kisah Herlina Kasim, Sebulan di Hutan Belantara Hingga Merangkak di Bawah Desingan Peluru Belanda

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search